MD : Bertemu

2.6K 286 13
                                    

Selamat membaca:)
.
.

Han terdiam, memeluk Ella dengan lembut. "Gapapa ada Han buat Ella,"

"Ella sayang Han, Ella udah anggap Han kaya kakak Ella sendiri."

Ali diam, menatap putrinya dengan sendu. Beranjak bangun dan memeluk putrinya dengan sayang. "Maaf kalau papah belom bisa jadi papah yang baik buat Ella."

"Engga, Ella sayang papah. Papah tau? Cukup punya papah, Ella ngerasa punya mamah. Papah adalah papah sekaligus mamah terbaik buat Ella."

"Ah Ella! Papah jadi baperrr."

"Iii alayyy!" Ella memukul bahu sang papah geli. "Iii ga suka gelayyy!"

Ali tertawa keras tanpa tahu malu. "Dasar cantik!" goda Ali beranjak kembali duduk disamping Prilly.

Ella terkekeh kecil, "Papah jelek! Wleee."

"Yee papah muji lohhh tadi,"

"Aku kan cuma jujur!" Prilly tertawa kecil mendengar itu, sontak membuat Ali menoleh menatapnya garang.

"Maaf mas ga tahan,"

"Tahan dong, disini banyak orang ga enak."

Prilly blusing, apa maksud ucapan Ali itu? Kenapa tanpa tau artinya Prilly malu sekali?.

"Mbaaa!" Ali mengangkat tangannya, memanggil waiters untuk memesan makanan. "Saya kasih waktu 10 menit buat cari tau, yutuber atas nama Jer-jer, Jer siapa tadi sayang?"

"Jerome papah!"

"Hem ya itu, dia makan apa aja dijepang. Kalau ketemu, hidangkan segera untuk putri saya. Kalau saya ramen ukuran sedang aja, kamu Prill?"

"Udon aja mas,"

"Han?"

"Han bingung om, tapi boleh deh takoyaki."

Alli menggeleng kecil, "yaudah itu aja," waiters itu mengangguk, dan berlalu dengan tergesah-gesah.

***

Saat selesai makan tadi, Ella menunjuk kearah timezone dengan merengek-rengek. Gadis mungil itu ingin masuk kesana.

"Katanya makan doang kan?"

"Papah ga sayang Ella?" jurus itu memang selalu dipakai oleh Ella, saat papahnya tidak mau menuruti permintaannya.

Ali menghela nafas merasa geram oleh wajah putrinya yang memelas persis seperti mendiang istrinya yang manja, Sisy. "Oke-oke."

Saat Ella tengah sibuk bermain dengan Han, Ali mendekat pada Prilly yang sedaritadi hanya memantau. "Prilly, minggu ini Ella ulang tahun. Saya bingung harus ngasih kado apa. Kamu bisa bantu saya? Cariin Ella kado sama baju buat pesta?"

"Emm bisa mas, nanti saya cariin."

"Terimakasih Prill." Ali tersenyum manis pada Prilly, hal itu membuat Prilly terdiam.

"I-iya m-"

"Prill!" pekikan dari arah belakang membuat Prilly sekaligus Ali menoleh. Menatap Andra, suami Prilly yang datang mendekat. "Oh gini kelakuan kamu? Aku bangkrut selingkuh sama duda?"

Prilly terdiam lalu menggeleng pelan. "E-engga gitu mas,"

"Alah bacod! Ternyata lo jadi istri matre banget ya!" Andra tersenyum sinis, mendekat pada telinga Prilly lalu berbisik. "Siap-siap aja lo dirumah!"

"Dan lo! Gatel banget jadi cowo."

"Maaf, saya-"

"Mas pulang aja," Prilly menunduk. Ia tidak boleh membiarkan Ali mengatakan apapun tentang Prilly yang bekerja padanya. "Nanti aku langsung pulang."

Andra pergi dari sana, meninggalkan Prilly dan Ali dengan decakan kasarnya.

"Prill, maaf gara-gara saya ngajak kamu, kamu jadi dituduh suami kamu kaya gitu."

Prilly tersenyum kecil, "gapapa ko mas. Nanti saya yang jelasin."

"Tapi suami kamu ga seharusnya langsung menyimpulkan kaya gitu." Ali menghela nafas lalu kembali tersenyum pada Prilly.

***

Setelah pintu rumah tertutup, Prilly berjalan pelan masuk kedalam rumah. Dengan susah payah gadis itu menggendong Han yang tertidur karena kelelahan.

Andra bersandar pada pegangan tangga, menatap Prilly dengan tatapan tajam. "Tau ga sekarang jam berapa?" tanyanya dengan kasar.

"Maaf mas, aku tidurin Han dulu."

"GAUSAH MENGALIHKAN PEMBICARAAN!"

"Mas boleh mau marah sama aku, mau kasar sama aku! Tapi jangan didepan Han. Dia masih kecil belum tau masalah kita."

"Gue ga perduli!!!"

Prilly membuang muka, menahan air mata agar tak terjatuh. "Mas aku berat!"

"Yaudah sana simpen." Andra duduk disofa, membiarkan Prilly menyimpan Han dikamarnya tanpa mau ikut membantu.

Setelah menyimpan Han, Prilly menyempatkan diri untuk menghapus air matanya. "Udah biasa Prill! Gausah nangis. Yu kuat yu!"

.
.
-bersambung.

Eror bgt g suka:)

Mas Duda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang