MD : Nikahin Adpar?

4.6K 297 40
                                    

Selamat membaca:)
.
.

Prilly tersentak, melihat tangan kekar melingkar diperut ratanya dan yang lebih mengejutkan---

Prilly tertidur dengan pria tanpa pakaiannya. Prilly menatap lantai dengan nanar, disana pakaiannya dan pakaian milik Ali berserakan.

Prilly menoleh kecil, menatap Ali yang tengah terpejam disampingnya. Prilly ingat, kemarin saat Ali bilang menginginkannya Ali juga menyatakan perasaannya. Tapi Prilly tidak mau langsung kepedean, bagaimanapun Ali sedang mabuk semalam.

Mengingat Han, Prilly beranjak dengan perlahan enggan mengusik tidur Ali dan memungut pakaiannya lalu pergi dari rumah Ali.

Rasanya malu, karena kemarin iapun begitu menikmati permainan lembut Ali. Setelah sekian lama tidak berhubungan badan, membuat Prilly terbawa suasana apalagi permainan Ali yang lembut. Ah sudah lupakan!

Tak selang beberapa lama Prilly pergi, Ali mulai membuka matanya. Rasanya badannya pegal-pegal. Ali mendudukan dirinya, lalu menunduk untuk melihat keadaannya.

"Abis ngapain gue?"

Ali beranjak bangun dengan linglung, tidak mengerti apa-apa karena semalam ia mabuk. Berjalan menuju kamar mandi dan mulai membersihkan dirinya.

Ali melewatkan sarapannya, memilih duduk disofa dengan laptop dipangkuannya. Jam menunjukan pukul 10.00 wib tapi Ali masih diam dirumah tidak pergi kekantor. Rasanya Ali masih bingung, bagaimana bisa ia tidur dengan keadaan seperti tadi. Dan jujur seperti ada yang kembali setelah hilang.

Ya, ia merasakan itu lagi! Nikmatnya berdua dengan wanita diranjang. Tapi siapa wanita itu? Ia tidak pernah menyentuh wanita manapun selain mendiang istrinya. Apa mungkin ia sedang berkhayal?

Melupakan sejenak dan kembali melanjutkan pekerjaan yang ia lupakan kemarin. Hingga beberapa jam, akhirnya pekerjaannya selesai. Baru akan melanjutkan acara tidurnya, suara bel rumah menggema.

Ali beranjak malas, begitulah jika hidup tanpa pembantu. Dan sangat disialkan penjaga rumahnya itu sedang cuti istrinya melahirkan, alhasil Ali sendiri yang membuka pintu.

Cleck

"Bunda? Seren?"

***

Prilly menghampiri Han yang tengah menggambar dengan senyuman. Apa mungkin alasannya tersenyum karena semalam Ali menyatakan cinta padanya? Apa iya Prilly suka Ali?

"Siang anak mamah," sapanya.

"Mamah, kemana aja? Han kemarin ga bisa tidur nungguin mamah."

"Maaf sayang, mamah kehujanan jadi ga bisa pulang."

Han memeluk sang mamah. Bocah kecil itu khawatir, padahal mamahnya semalem abis nganu-nganu. Wkwk

Prilly akan kembali kerumah Ali. Rasanya tidak enak saja, pergi tanpa keluar dari pekerjaannya. Dan semoga Ali tidak mengingat tentang tadi malam.

"Bibi kami mau pulang kekampung saja."

"Kamu yakin?"

"Iya, Prilly bisa tinggal dirumah bekas ibu."

Sang bibi memeluk Prilly, "hati-hati. Ini sedikit uang, buat kamu pulang. Bibi mohon terima."

Prilly tersenyum, "terimakasih bibi. Maaf kalau selama ini aku jarang mengunjungi rumah bibi."

"Tidak apa-apa." Bibi menunduk, mencium Han dengan lembut. "Hati-hati."

"Makasih nene biskuitnya." Han tersenyum kecil, memeluk bibi Prilly yang berarti neneknya dengan sayang.

"Assalamualaikum,"

"Bay biii!"

***

Prilly menuntun Han menuju kearah tukang ojek, kasian rasanya kalau Han naik angkot dan harus berjalan lagi.

"Ke komplek ini ya mas."

"Baik,"

Motor ojeknya cukup besar, bisa menampung Prilly, Han dan koper bawaan mereka, walaupun iya sedikit ribet.

Setelah sampai didepan rumah Ali, Prilly mengerutkan dahinya melihat sebuah mobil putih yang sepertinya bukan milik Ali.

"Tunggu disini ya Han, bang saya masuk sebentar." tukang ojek mengangguk, sedikit mengajak Han berbicara agar tidak terlalu sepi.

Prilly berjalan masuk, baru akan menekan bel suara seorang wanita membuatnya diam tak bergeming.

"Ali, niat bunda kesini untuk meminta kamu menikahi Seren. Menjadikan Seren pengganti almarhumah Sisy. Selama ini bunda tahu kamu tidak bisa melupakan Sisy, makanya bunda menyerahkan adiknya untukmu. Kamu bisa mulai melupakan Sisy dibantu Seren."

"Tapi bund, Ali-"

"Kak Ali mau kan nikah sama Seren? Seren suka sama kak Ali semenjak kak Ali nikah sama kak Sisy."

"Plis Prill! Fokus sama tujuan lo!" gumamnya. Mulai memberanikan menekan bel.

Ting nong!

.
.
-bersambung.

Btw komenan Apl_lovers bikin temen gw bengek--- meresahkan katanya😭🤣

Mas Duda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang