Selamat membaca:)
.
.>>percevattt...
Hari minggu ini Seren menghampiri Ali ke Jakarta. Dengan begitu antusiasnya Seren membawa beberapa stelan pakaian, karena ia akan menginap selama beberapa hari disana.
Ali jelas terkejut, mereka belum sah bagaimana mungkin tinggal dalam 1 rumah. Untungnya Ressi sang mamah mau ketika diajak tinggal dirumah Ali sampai Seren pulang.
Ressi menatap putranya kasihan, laki-laki itu tampak murung dan gelisah. Sebenarnya ada apa? Ressi mencoba mendekat, mengusap lembut bahu sang putra dan membuat sang empu menoleh. "Mah?"
"Ali ga suka sama Seren?"
"Lagi coba suka, tapi ga bisa. Udah jalan 1 minggu tapi kaya gini-gini aja. Ali ngerasa dia tuh masih bocah tapi udah agresif mah."
"Agresif gimana?"
"Kalau ketemu, meluk duluan. Ali mau negur mah, tapi takut dia kesinggung." Ali menghela nafas, menundukan wajahnya sedih.
Jujur Ali merasa kehilangan, entah kenapa akhir-akhir ini perasaannya tidak tenang. Rasanya Ali ingin tertawa bahagia tapi entah untuk hal apa.
Ting tong!
Bel berbunyi, membuat Ressi dengan cepat beranjak untuk melihat siapa tamunya. "Seren?"
"Hallo mah," Seren melambaikan tangannya pada Ressi, lalu segera masuk untuk memeluk Ali. "Sayang," bahkan sejak 2 hari yang lalu Seren memanggilnya sayang secara tiba-tiba.
Seren duduk disebalah Ali, memeluk pria itu dengan manja. "Kangen," gumamnya dengan nada yang sengaja dibuat-buat manja.
"Ya," sahut Ali terkekeh kecil.
Ressi yang melihat itu memilih pergi, menghampiri cucunya yang sedang tidur kelelahan karena banyak menangis.
"Sayang, aku mau ketemu anak kita."
Ali mengerutkan dahinya, "siapa?" tanyanya bingung.
"Ish Ella."
"Oh hehe," Ali terkekeh kecil lebih tepatnya pura-pura terkekeh. "Lagi tidur."
"Lucu ya kalau kita punya anak? Kamu mau berapa anak dari aku? Aku bisa ngabulin kamu kok asal kamu cepet nikahin aku. Ga kaya kak Sisy cuma bisa ngasih satu."
Ali menatap Seren tidak percaya. Belakangan ini memang Seren seperti dengan terang-terangan menunjukan sifat ketidak sukaannya pada Sisy. Selalu memojokan Sisy, bahkan tanpa sadar menjelek-jelekan Sisy dihadapannya.
"Tidak usah bahas orang yang sudah tidak ada!" Ali berujar sinis lalu berlalu kekamarnya dan sudah pasti Seren mengikuti.
***
"Mamah! Ella apa kabar ya?" setiap hari, bahkan hampir setiap jam Han selalu bertanya tentang Ella. Prilly hanya tersenyum sembari menjawab, "baik." padahal sejujurnya ia tidak tahu sama sekali.
"Kalau dede apa kabar?" Han memegang perut Prilly yang masih rata dengan sayang. Sementara Prilly hanya diam, masih tidak menyangka pergulatan panasnya malam itu dengan Ali menghasilkan janin kecil yang baru tumbuh.
"Baik ko abang." gumam Prilly sembari mengusap rambut lebat Han.
Prilly awalnya mau mengelak, tapi tidak ada yang menyentuhnya lagi selain Ali malam itu. Apalagi melihat Andra yang sudah lama tidak mau berhubungan badan dengannya sejak melahirkan Han.
"Hari minggu Han mau kemana?"
"Han mau dirumah aja mah, bantu mamah bikin kue. Banyak ga pesenannya?" tanyanya dengan menatap meja makan yang sudah terdapat banyak bahan kue.
"Anak pintar! Ayo bantu mamah. Sedikit ko!"
***
Ali merebahkan dirinya, begitupun Seren. Dengan tidak tahu malunya gadis itu berbaring disebelah Ali. Seren memiringkan tubuhnya dan menarik Ali agar ikut memiringkan tubuhnya.
Seren menatap Ali lekat, lalu pandangan keduanya bertemu. Keduanya mulai memperhimpit jarak, menyatukan kening dan berakhir saling menautkan bibir.
Ali menimpa tubuh kecil Seren, membiarkan gadis itu terkukung dibawahnya. Hingga tanpa sadar mulai melakukan hal terlarang.
Suara aneh mulai bersahutan, membuat bising kamar Ali.
"Makasih Seren cantik. Aku menikmatinya."
"Apapun untukmu sayang."
.
.
-bersambung.Hayo mas duda ngapain njir ama Seren😭 ati-ati mas ntar Seren ngikut bunting... Berabe kan:(
Izin besok kaga next haha babay!

KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Duda [END]
RandomEnd! 17+ Mencintai seseorang yang statusnya masih menjadi istri orang, hem bagaimana rasanya? *** Ali adalah duda yang ditinggalkan oleh istrinya-Sisy- dan sudah memiliki satu orang anak-Ella-. Kecelakaan itu membuat istrinya meninggal dunia dan me...