Selamat membaca:)
.
.Setelah acara selesai Prilly langsung pulang kerumah, karena katanya kalau tidak suaminya akan datang kesana dan menghancurkan pesta Ella.
Han awalnya tidak mau, ia masih mau bersama Ella tapi karena Prilly memohon akhirnya Han luluh.
Setelah sampai rumah, tidak ada siapa-siapa disana. Hanya ada secarik surat diatas meja dengan deret huruf kapital.
SEGERALAH MASAK, JANGAN MENCOBA UNTUK PERGI LAGI. MULAI SEKARANG KAMU DIAM SAJA DIRUMAH, JANGAN BEKERJA LAGI.
Itulah kira-kira isi dari surat tersebut. Prilly menghela nafas, menuntun Han menuju meja makan dan ia segera memasak.
Han hanya diam, merasa tidak tahu harus berbuat apa.
"Han tidak ada tugas?" Prilly bertanya sembari menoleh sedikit kearah putranya.
Han menggeleng kecil, "ga ada mah."
Prilly kembali menghela nafas. Membuka kulkas dan melihat hanya ada beberapa potong daging. Ia lupa belanja, lebih tepatnya tidak punya uang karena Ali belum memberinya gaji atau mungkin tidak akan, juga Andra yang tidak pernah memberinya uang.
Suara pintu rumah yang terbuka dengan langkah kaki yang menggema membuat Prilly terburu-buru menggoreng daging ayam tadi.
"Hallo Han!" pria itu menyapa putranya, dan sontak membuat sang putra mengerutkan dahinya bingung. Tumben sekali!
"Mas keliatannya seneng banget," sahut Prilly sembari tersenyum kecil. Apa mungkin suaminya kembali menjadi baik? Tidak kasar lagi?
Andra tertawa dengan anggukannya, "seneng bangetlah. Kita kan mau liburan."
Prilly mengerutkan dahinya, "kita liburan?" ulang Prilly menatap Andra.
Han ikut berbinar, ia sama sekali belum pernah liburan. "Han mau liburan?" tanyanya dengan antusias.
"Eh? Maksudnya... papah, mamah Mona sama Anna."
Deg!
Prilly menatap Andra tidak percaya, sementara Han langsung berlari kearah kamar dengan tangisannya. "Hiks-Hiks... Papah jahat!"
"Jiah! Anak kamu tuh, cowo tapi cengeng banget. Ckck!" tanpa dosanya, Andra terkekeh sembari menggeleng kecil. Tidak tahu kah Andra bahwa putranya sudah berharap?
"Mas! Kamu keterlaluan!" Prilly meletakan piring yang sudah berisi makanan untuk Andra dengan kasar.
Andra yang melihat itu tidak terima, ia menarik Prilly kearah kamar Han. Mendorong masuk lalu mengunci pintu kamar Han dengan cepat.
Prilly yang awalnya ingin mendekati Han malah terkejut saat mendengar suara pintu terkunci. Wanita itu berlari menghampiri pintu, mengetuknya secara kasar beberapa kali. "Mas buka!!!"
"Ga! Selama aku liburan kamu diem disini. Ga lama ko, 3 hari doang!"
Prilly menangis, menatap Han yang juga ikut menangis. Han mendekat pada sang mamah, masuk kedalam pelukannya dan menangis deras. "Kenapa papah jahat mahhh!"
"Kamu kuat sayang,"
***
Sudah 3 hari Prilly tidak datang kerumahnya. Tidak mengurus Ella bahkan tidak berbicara apapun padanya. Ella sendiri terlihat murung, tak jarang menangis ingin bertemu dengan Han.
Ali mulai lelah, dan memutuskan untuk pergi kerumah sebelah yang tak lain dan tak bukan adalah rumah Prilly.
Menekan bell lama dan berulang tapi tidak ada respon sama sekali.
"Mana pah?" lirih Ella menatap Ali dengan berkaca-kaca. "Sabar ya," Ali kembali menekan bell rumah Prilly tapi belum ada sahutan sama sekali.
"Ella mau ketemu Han! Hiks-hiks."
"Kita kerumah omah ya?" Ali akhirnya berlalu, membawa Ella kedalam mobil dan pergi menuju rumah mamahnya.
Jujur, jika tidak ada Ella Alipun rasanya ingin membanting semua yang ada dihadapannya. Ingin marah dan berteriak karena Prilly hilang tanpa kabar.
***
Ressi mengajak Ella untuk ikut bersamanya ke mall. Sementara Ali memilih diam dirumah sang mamah sembari merenung.
"BODOH! KENAPA LO SUKA SAMA ISTRI ORANG, GOBLOK!" makinya pada cermin yang memantulkan wajahnya.
"Kenapa Prill? Kenapa lo yang bisa bikin gue jatuh cinta?!" Ali meluruhkan tubuhnya, menangis terisak begitu pilu. "Gue harus apa? Lo dimana Prill?!" gumamnya.
Dengan kasar Ali menghapus air matanya, menjatuhkan diri diatas ranjang lalu mencoba tertidur.
.
.
-bersambung.Double up ya! Jangan mentang2 double klian ga vote:( Vote cefattt! Bay
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Duda [END]
RandomEnd! 17+ Mencintai seseorang yang statusnya masih menjadi istri orang, hem bagaimana rasanya? *** Ali adalah duda yang ditinggalkan oleh istrinya-Sisy- dan sudah memiliki satu orang anak-Ella-. Kecelakaan itu membuat istrinya meninggal dunia dan me...