Selamat membaca:)
.
.Prilly menopang dagunya, berbaring miring kearah Han dan Ella. Kedua bocah itu kini sedang terlelap setelah tadi dibacakan dongeng oleh Prilly.
Tiba-tiba dering ponselnya berbunyi nyaring, membuat wanita itu akhirnya beranjak dan menghampiri ponsel yang ia simpan dimeja belajar Ella.
Mas Andra calling...
"Hallo mas?"
"Kamu dimana sih? Aku dirumah. Laper!"
Setelah mengucapkan itu Andra mematikan sambungan telponnya secara sepihak. "Tut"
Prilly menghela nafas kecil, lalu bergegas pergi menuju rumahnya yang dimana tepat disamping rumah Ali.
Membuka pintu rumah dan tampaklah Andra yang sedang berbaring disofa. "Ck darimana aja?" tanya Andra berdecak.
"Maaf mas, abis nganter Han ke rumah temannya." untuk sekarang Prilly tidak mau suaminya tahu kalau ia bekerja. Bukan bermaksud berbohong tapi Prilly takut Andra tidak menyetujuinya.
Prilly berjalan menuju dapur, menghangatkan makanan tadi pagi.
Andra datang, memeluk istrinya itu dari belakang. "Setelah melahirkan Han, tubuhmu jelek." bisiknya dengan senyuman sinis.
Prilly diam membiarkan Andra kembali melanjutkan kata-katanya. "Itulah mengapa aku berselingkuh, kamu tidak membuatku nafsu sama sekali sayang."
"Halah basi." Prilly hanya mampu membatin, karena sejatinya ia tipikal istri yang penurut.
Andra melepaskan pelukannya, berjalan menuju meja makan sembari memainkan ponselnya.
Mona istriku calling...
"Kamu dimana? Katanya kita mau jalan-jalan dan belanja."
"Dirumah Prilly, beres makan aku langsung kesana."
"Aaaaa oke sayang,"
Andra mematikan sambungannya, menatap Prilly yang tengah menghidangkan makanan untuknya. "Motor jelek kamu aku jual."
Prilly terdiam, menatap suaminya dengan tidak percaya. "Jangan mas,"
"Jangan? Haha uangnya udah ditangan aku sayang." Andra memperlihatkan dompetnya. Benar saja, dompet Andra nampak penuh dan tebal.
"Mas kenapa kamu jahat?" lirih Prilly.
"Jahat? Motor itu aku yang beli dan aku berhak mau apain aja motor itu!" bentaknya dengan kasar.
Prilly meneteskan air matanya, "tapi kan mas, itu hadiah ulang tahun yang kamu kasih buat aku."
"Ga perduli! Enyah sana, ga napsu makan nanti aku."
Prilly bergegas pergi, menangis dengan sejadi-jadinya dibelakang rumah. "Kenapa mas Andra berubah?" Prilly seperti tidak mengenal sosok Andra. Andranya yang baik, romantis sekarang hilang.
***
Setelah suaminya itu pergi, Prilly kembali bergegas menuju rumah Ali. Takut-takut Han dan Ella sudah bangun lalu mencarinya.
Saat sampai disana, rumah masih sepi apalagi Ressi sudah pulang tadi. Prilly naik keatas, menghampiri pintu putih tulang dengan gantungan doraemon.
Membuka dan melihat kedua bocah itu masih tertidur dengan lelap. Akhirnya Prilly memilih kedapur. Tapi saat sudah disana ia bingung harus melakukan apa, ingin memasak tapi takut Ali pulangnya masih lama, ingin beres-beres tapi sudah rapi.
Hingga Prilly memilih menelpon Ali.
***
Ali menghela nafas, meeting kali ini buruk. Rekannya seperti sedang ada masalah dan tidak bisa profesional.
Drttt drttt
Prilly Calling...
Ali berjalan, berdiri menghadap jendela besar yang hampir menyorot semua kota Jakarta. Mengangkat dan berdehem pelan. "Ekhem, ya Pril?"
"Assalamualaikum, mas. Maaf ganggu."
"Waalaikumssalam. Gapapa, kenapa? Ella rewel?"
"Engga mas, Ella lagi tidur. Saya cuma mau tanya mas Ali pulang jam berapa? Biar saya bisa siapin makan."
"Loh Prill? Kamu chat tadi bilangnya Ella mau makan diluar?" Ali mengerutkan dahinya bingung, benar-benar bingung.
"Emmm iya? Oiya maaf lupa. Kalau gitu, assalamualaikum mas."
Prilly memutuskan sambungannya sepihak, membuat Ali terkekeh gemas. "Rasanya pengen cubit haha."
-----
Mas Ali
Ella mau makan diluar.
Emm oke Prill, nanti selesai saya metting.
-----
Prilly melongo, siapa yang mengirim pesan itu?.
"Han dibawah, Ella diatas."
.
.-Bersambung.
Mon maap Re, itu judul apa poster deler motor mwehehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Duda [END]
RandomEnd! 17+ Mencintai seseorang yang statusnya masih menjadi istri orang, hem bagaimana rasanya? *** Ali adalah duda yang ditinggalkan oleh istrinya-Sisy- dan sudah memiliki satu orang anak-Ella-. Kecelakaan itu membuat istrinya meninggal dunia dan me...