MD : Makan Bareng.

2.7K 301 20
                                    

Selamat membaca:)
.
.

Prilly memakai dress yang tadi sudah ia pikirkan matang-matang. Merias wajahnya sedikit lalu membiarkan rambutnya terurai. Rasanya sudah lama ia tidak berpenamilan seperti ini, terlebih lagi saat suaminya bangkrut. Tidak ada main-main keluar, yang ada hanya mencari uang dan mengurus pekerjaan rumah.

Poni panjangnya ia jepit kesamping agar lebih rapi. Tak lupa parfum yang sudah jarang ia gunakan karena sayang.

Prilly berjalan menuruni tangga, mengunci pintu dan menghampiri Ali, Ella juga Han. "Emmm, mas seperti ini apa berlebihan?"

Ali menoleh, menatap Prilly wanita yang biasanya hanya memakai kaos dengan rambut diikat tanpa berkedip. "P-prilly?" bodoh, kenapa Ali jadi salting?

"Ternyata dia cantik banget, gila kemana aja ya gue? Kalo janda gue embat deh." batinnya mulai melantur. "Eh astagfirullah!"

"Mas, kenapa? Serem ya? Aneh? Ko istigfar gitu?"

"Oh em engga ko, bagus dan cantik. Emmm, iyakan Han?"

"CANTIK BANGET KAYA ELLA!" Ella menyahut, membuat Ali dan Prilly terkekeh kecil. Sementara Han mencibir. "Cantikan mamah dong."

"Ihhh! Ella kaya tante Prilly pokonya!" Ella menghentak-hentakan kakinya kesal.

Ali tertawa, mengacak-ngacak rambut putrinya dengan gemas. "Centil ya anak papah."

"PAPAH RAMBUT ELLAAA!" Ella berlari kearah Prilly, mengerucutkan bibirnya sembari berujar... "Tante, liat hasil karya tante rusakkk!"

Prilly berjongkok, menaruh tangannya dirambut Ella. "Sini tante benerin,"

"Lets gooo!" Ali memekik, membawa Han kedalam gendongannya secara spontan dan membawanya ke mobil.

"Kaya keluarga bahagia," Prilly tersentak kecil, kenapa bisa pikirannya menuju kesana? Mana mungkin Ali mau dengannya, lagian ia masih istrinya mas Andra. "Bodoh kamu!"

Beruntung diperumahan ini sepi, tidak ada ibu-ibu ribet yang sering berkerumun dan bergosip sesuka hati. Jika ada mungkin akan ada perbincangan hangat minggu ini.

"Seorang istri ngedate bareng duda keren sarang duit ak duren sawit."

***

Setelah menempuh jalan yang lumayan ramai, keempat manusia didalam mobil keluar dengan bahagiannya.

Ella digendong oleh papahnya, Ali--- karena gadis mungil itu mengeluh malas jalan. Sementara Han, bocah laki-laki itu senantiasa berada digenggaman tangan Ali.

Prilly mengikuti ketiganya dibelakang, jika dilihat-lihat Han malah lebih akrab bersama Ali ketimbang dengan Andra papah kandungnya sendiri.

"Prilly, jalanlah beriringan!" suara Ali membuat Prilly spontan berjalan cepat menyesuaikan langkahnya.

Mereka berbelok kearah restoran jepang, Ella sedang suka-sukanya menonton youtube. Dan yang sering Ella nonton adalah Jerome, atau Nihongo Mantappu.

"Papah, Ella mau ramen kaya Jerome."

"Jerome saha?" tanya Ali menatap putrinya dengan bingung.

"Saha apa pah?"

"Saha itu siapa! Masa mamah kamu orang Bandung kamu ga tau?"

Ella berdecak sebal, "Jerome loh yutuber!"

"Makan naon dia?" Ali kalau memang sudah jadi, sering aga ngelantur maafin aja ya...

"Naon? apa naon?"

"Naon itu apa!"

"Lah ko papah nanya Ella?!"

Prilly yang melihat perdebatan kecil itu hanya terkekeh. Ia tahu, tapi tidak mau buka suara dulu. Menurutnya perdebatan kecil ini cukup lucu.

"Naon itu apa sayang,"

"Ih papah anehhhh! Ella nanya ko balik nanya?" Ella mengerucutkan bibirnya kesal, beralih menatap Han yang tengah menatap keluarga kecil dimeja ujung sana.

"Astagfirullah Ella!"

Prilly terkekeh lagi, dan tanpa sadar mengusap lengan Ali dengan artian yang sabar ya mas hehe. "Mungkin maksud papah Ella, naon itu artinya apa. Makan apa dia?"

Ali mengangguk, memperhatikan Prilly yang makin terlihat cantik saat terkekeh dan tersenyum.

"Emm ya," Ella menyahut masih dengan menatap kearah Han. "Han liatin apa?"

Han tersentak kaget, menatap Ella dengan gelagapan. "Emmm i-itu a-ada semut lewat."

Ella mengangguk kecil, padahal ia tahu Han tadi memperhatikan apa. Prilly dan Ali sontak saling pandang, Prilly mengernyitkan dahinya yang langsung dijawab gelengan oleh Ali.

"Ella tau, Han sedih ya liat keluarga mereka bahagia? Ella juga. Harusnya Han bersyukur, masih punya mamah Prilly sama Papah Ndra."

Prilly melihat objek yang Ella tunjuk tadi menggunakan matanya, seketika ia diam. Keluarga bahagia yang mereka maksud adalah...

Andra, Mona dan Anna.

Sementara Ali, pria itu hanya menatap Ella dengan sendu. "Apa iya harus cari istri baru? Siapa yang mau jadi istri gue?!"

.
.
-bersambung.

Makasih yak kmrin udh pada komen... Sebenernya emg dua-duanya pun bakal dipublish... Tapi maksud nanya tuh buat abis mas duda gitu--- biar fokusnya ke 1 cerita dulu. Klo langsung dua2nya ntar bercabang idenya...

Mas Duda gimana? Gaosah khawatir karna emg dari awal mas duda dipublish udah ending... Jdi tinggal next-next aja deh---

Mas Duda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang