MD : Rencana Seren?

2.7K 312 65
                                    

Selamat membaca:)
.
.

Gadis itu menghampiri kasir yang tadi Ali dan Prilly tempati, mendekat pada mbak kasir dan berbisik. "Mbak, cewe yang sama laki-laki tadi siapa ya?"

"Yang lagi hamil itu ya?" gadis itu mengangguk. "Istrinya sih setau saya. Soalnya anaknya manggil mereka mamah papah. Kenapa ya kak?"

"Eh em gapapa, ini berapa?" gadis itu hanya menunjukan sebotol minuman dingin.

"7000 kak."

***

Ali mengantarkan Prilly menuju rumahnya. Ternyata Prilly tinggal disebuah rumah yang tidak besar bahkan berbeda jauh dengan rumahnya yang dulu ada disamping Ali.

"Kamu yakin ini rumah kamu?" Ali mengerutkan dahinya. Masa iya Andra sibuk bekerja tapi rumah sekecil ini? Kebutuhan gizi Prilly juga kurang.

"Iya mas, saya masuk dulu ya. Maaf ga bisa ngajakin masuk, udah malem takut ada yang salah paham. Kasian juga Ella kecapean banget." Ali mengangguk saja, toh iapun tidak enak pada tetangga Prilly.

Prilly turun, diikuti Ali dan Han. Ali membuka bagasi mobilnya, mengeluarkan semua belanjaan Prilly dan menyimpannya dihalaman rumah Prilly.

Ali menundukan tubuhnya. "Han, jaga mamahmu ya." Han mengangguk paham, dan Ali mengacak-ngacak gemas rambut lebat Han. Lalu menatap Prilly dengan senyuman manisnya. "Kamu kalau butuh apa-apa bilang. Selama seminggu aku bakal tinggal disini."

"Makasih mas,"

Ali mengangguk lalu pergi dari sana.

Prilly segera masuk, tanpa melihat bahwa didepan rumahnya ada sebuah mobil hitam yang mencurigakan.

***

Siang ini, Ali diminta Dewi untuk menjemput Seren yang tengah kuliah pagi. Dengan sangat terpaksa Ali mengiyakan lalu pergi menjemput gadis itu.

Saat sudah sampai, dilihat Seren tengah duduk dengan ponsel ditelinganya. Sudah sangat jelas kalau gadis itu sedang bertelponan, namun kenapa wajahnya terlihat dingin?

Saat Ali menghampirinya, gadis itu dengan cepat memutuskan panggilan dan menyambut Ali dengan manja.

"I miss you!"

"Biasa aja, kemarin baru ketemu." sahut Ali membawa Seren agar masuk kedalam mobilnya. Malu dilihat anak-anak kampus.

Dasar abg alay:v

"Ish! Kemarin kamu tuh sebentar disana. Kayanya kemarin sibuk banged." rengeknya manja.

"Cepet masuk mobil? Ga malu apa?" sewot Ali merasa risih.

"Iya-iya!"

"Aku mau makan dulu," Ali hanya mengangguk lalu mulai mencari restoran didaerah sana.

Setelah bertemu dengan restorannya mereka turun, duduk ditengah-tengah meja karena Ali tidak mau jika harus duduk dipojok bersama Seren.

"Kamu mau pesen apa, yang?"

"Ga, saya sudah sarapan."

"Ih kok gitu!"

Ali mengabaikan gadis dihadapannya memilih membalas pesan dari Prilly. Seren akhirnya menghela nafas dan memesan makanan hanya untuknya.

Setelah itu, Seren menatap Ali. Laki-laki itu tengah tersenyum menatap ponselnya. "Hp kamu lebih cantik ya dibanding aku?"

Ali tertawa didalam hati. "Bukan hpnya, tapi isi hpnya." "Saya sedang membahas pekerjaan." setelah menyahut itu, Ali beranjak. "Saya ketoilet sebentar." dengan bodohnya laki-laki itu berlalu dan meninggalkan ponselnya dimeja.

Seren dengan senang hati membawanya mendekat, membuka layar dan membaca room pesan-

-----
Prilly bomil✨

Pagi Prill:)

Siang juga mas.

Lama banget balesnya:(

Maaf mas hehe.

Becanda, lagi apa?

Selonjoran aja males keluar rumah.

Yaudah ntar aku kerumah.

Gausah mas,

Maksa.

-----

"Sepertinya, gadis itu sangat penting untuk Ali? Siapa dia?" Seren membuka foto profil Prilly. "INIKAN BABY SISTER ITU? GANJEN BANGET WOI!" pekiknya tertahan, lalu menyimpan ponsel Ali dengan kasar.

"Udah hamil gatau sama siapa, eh enak aja ngembat calon gue." gerutunya sembari melahap makanannya.

"Kenapa?" Ali datang, menatap Seren yang tengah makan dengan rakusnya. Sepertinya kesurupan?

"Gapapa yang,"

"Hem, aku kalah cepet ternyata. Aku fikir 1 tahun belum cukup buat kak Ali lupa sama Sisy. Ternyata!"

"Apa permainan yang cantik untuk ibu hamil itu ya? Menggugurkan janinnya sampai depresi? Atau membunuhnya sampai meninggal?"

.
.
-bersambung.

Eee dideskripsi ga ada kata2 anti mainstream kan? Nah jadi bisa dibilang...

HATI-HATI INI CERITA MAINSTREAM! Biasa saja dan begitu lagi.

Kalo Rere ngilang... Maafkan tugas numpuk (Karena jarang ngerjain tugas:v ngedit mulu maunya:/)

Mas Duda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang