Selamat membaca:)
.
.Seren menatap Ali dengan marah, "kenapa bahas itu?! Kak Sisy bahkan udah lama pergi. Dan aku rasa semua udah jelas." sahutnya tidak bersahabat. "Kak Sisy meninggal karena ketabrak, apa yang harus dibahas?!"
"Kamu bisa diam?!" Ali menatap Seren tajam. Benar-benar seperti bocah, menyahut seenaknya tanpa tahu sopan santun. "Bunda, ada keganjalan disini."
"Saya tau, memang saat Sisy kecelakaan saya sedang diluar negri. Tapi kenapa sampai sekarang saya tidak pernah diberi tahu siapa dalang dari kecelakaan ini? Bahkan saat bunda bilang sudah mempenjarakannya bunda tidak memberi tahu dimana penjaranya."
Bunda Dewi terdiam begitupun Seren, sementara Salsa memilih diam dikamarnya mendengarkan semua dengan air mata berurai.
"Bunda, saya tunggu malam ini untuk mengetahui siapa pelaku tabrak lari itu. Kalau bunda masih diam, lebih baik acara pernikahan saya dengan Seren dibatalkan. Terimakasih." Ali pergi dari sana, meninggalkan Seren dan bunda Dewi yang saling bertatapan.
"Mereka aneh," gumam Ali.
Ali tidak langsung pulang, laki-laki itu malah dengan diam-diam berjalan menuju garasi rumah besar keluarga Seren. Meneliti 3 mobil yang berjejer rapi.
Ada yang warna hitam, tapi merek dan platnya berbeda! Saat akan berbalik untuk pulang suara hentakan kaki membuat Ali bergegas masuk kesebuah pintu yang tidak terkunci.
Ali mundur perlahan hingga tanpa sadar membentur sebuat meja yang terdapat beberapa foto berjajar disana.
Ali berbalik, melihat sebuah pigura yang didalamnya terdapat foto keluarga kecil dengan 2 putri yang sedang tertawa bahagia. "Sisy? Salsa? Papah? Lalu wanita ini siapa?" Ali menunjuk satu-satu wajah orang yang ia kenali, hingga telunjuknya terhenti pada seorang wanita yang duduk dikursi roda. "Ini bukan bunda! Makin ga beres nih keluarga lama-lama."
Ali menunduk spontan saat pintu terbuka, Seren masuk dengan celingak-celinguk kesana. "Perasaan tadi ada suara? Jangan bilang Sisy sama mamahnya mau gentayangin gue? Ihhh serem banget!"
Ali terdiam, mendengar kata-kata yang terlontar dari mulut Seren. "Sisy sama mamahnya?! Apa bunda bukan mamah Sisy?!"
Suara garasi yang dibuka membuat Ali tahu, jikalau Seren akan keluar. Setelah merasa mobilnya melaju keluar Ali dengan cepat mengirim pesan pada beberapa orang yang berjaga disana untuk mengikutinya.
Ikuti mobil yang keluar itu!
Merasa situasi aman Ali keluar, mendapati Salsa yang terkejut akan kehadirannya. Dengan cepat Salsa menghapus air matanya, menatap Ali dengan alis mengkerut. "Darimana?"
"Kakak kenapa?" Ali bertanya bingung, ia fikir selama ini Salsa orang yang selalu bahagia dan ceria. Tapi mengapa sekarang wanita itu menangis? "Kakak sakit?"
"Jawab aku, kamu darimana Ali?!" Salsa mengguncang tubuh Ali, membuat Ali diam dan menghela nafas. "Kamu keluar dari kamar mamah?!"
"Mamah?" Ali mengerutkan dahinya, benarkan?! Tidak beres. Mereka aneh! "Mamah siapa sih?!" Ali berpura-pura tidak tahu, mungkin dengan begini Ali akan mendapatkan jawabannya dari Salsa.
"Mamah itu---"
Drttt drttt
Mereka pergi ke kantor polisi.
Ali terdiam, membaca pesan dari bodyguard yang dipilih sang mamah lalu berlari tanpa memperdulikan Salsa yang menggantungkan kalimatnya. "Mamah itu mamah aku dan Sisy." gumamnya melanjutkan walau Ali tidak akan mendengar.
Tiba dikantor polisi, Ali segera masuk. Memantau dari jauh wanita dan gadis yang sedang berbicara dengan laki-laki berseragam napi-nara pidana-.
Ali menarik senyum sinis dan berlalu pergi dari sana.
.
.
-bersambung.Asli lupa anjir haha, ini diingetin Kia tau😭 Tq Kia hihiks. Maaf yaaaa geng:( insyaallah double deh ntar saur wkwkw.
![](https://img.wattpad.com/cover/251980651-288-k323976.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Duda [END]
RandomEnd! 17+ Mencintai seseorang yang statusnya masih menjadi istri orang, hem bagaimana rasanya? *** Ali adalah duda yang ditinggalkan oleh istrinya-Sisy- dan sudah memiliki satu orang anak-Ella-. Kecelakaan itu membuat istrinya meninggal dunia dan me...