Selamat membaca:)
.
.Pagi ini Han sedikit tidak bersemangat untuk datang kesekolah. Ia merasa tidak mau meninggalkan mamahnya sendiri dirumah.
"Mamah? Janji ya sama Han? Jaga diri mamah. Han sayang mamah. Han pergi dulu." setelah mencium kedua pipi Prilly, Han pergi dengan tidak semangat kesekolah.
"Anak itu," Prilly menggeleng kecil sembari terkekeh.
Waktu terus bergulir, hingga tanpa sadar jam menunjukan pukul 12.50. Biasanya sekolah Han pulang jam 12.00 dan sang putra akan sampai kerumah jam 12.15 tapi kenapa sekarang Han belum juga pulang?
Prilly menahan tangisnya, kenapa ia jadi teringat pesan Han tadi pagi sebelum laki-laki itu berangkat sekolah?
Hingga akhirnya Prilly memilih mendial nomor guru Han. Mungkin saja kan Han ada eskul atau apa gitu?
"Hallo ibu? Apa sekolah ada eskul dadakan? Atau pelajaran tambahan?"
"Maaf mamah Han, anak-anak sudah pulang seperti biasa. Setau saya Han juga sudah pulang dijemput mobil hitam."
"M-mobil hitam? Baik bu terimakasih."
Tut tut tut
"Mobil hitam? Siapa? Apa mas Ali?"
Prilly kembali mendial, tapi kali ini nomor Ali.
"Hallo kenapa? Kamu gapapa?"
"Hiks, mas-mas yang bawa Han kan?" Prilly harap iya. Karena ia tidak dekat dengan siapa-siapa lagi selain Ali.
"Loh Prill? Tadi aku lagi metting loh."
"A-apa? Mas jangan gitu, mas jangan bohong. Saya lagi hamil, saya mohon mas."
"Prill, buat apa aku bohong? Apa maksud kamu ini? Han kemana?"
"Saya juga gatau mas, hiks... Han belum pulang, tapi gurunya bilang Han dijemput mobil hitam."
"Mungkin Andra pulang Prill."
"M-mobil m-mas Andra emmm putih, ya putih."
"Astaga Prill, yaudah aku kesana ya? Kamu tunggu."
Tut tut.
Prilly akhirnya memilih menangis, bagaimana jika Hannya diculik? Bagaimana jika anak itu disiksa?. "Han pulang Han," gumamnya terisak.
"Mas Ali kok lama sih?!" Prilly beranjak bangun, memilih mencari Han sendirian. Karena Ali lama!
"Hannn! Kamu dimana Hannn?!" Prilly memekik keras. Wanita itu menuju sekolah Han yang tidak terlalu jauh dari rumahnya. "Ini salah aku! Kenapa aku biarin anak kelas 1 sd pergi sekolah sendiri." gumamnya masih menangis.
"Loh bu Prilly?" pak satpam sekolah Han mendekat, menghampiri Prilly dengan cepat. "Bu?"
"Pak, Han mana pak?" tanyanya tidak sabaran.
Pak satpam itu membulatkan matanya, "Han sudah pulang daritadi bu."
"Hannnn!" Prilly memekik keras, lalu berlari tanpa melihat kiri kanan.
Sebuah mobil melaju kencang kearahnya, hingga-
Brakkk!
Tubuh mungil dengan perut buncit itu menggelinding dengan darah yang berceceran.
"MAMAHHHHHH!"
Gadis didalam mobil terkekeh kecil, membuka pintu mobil dan mendorong bocah laki-laki yang tadi memekik memanggil sang mamah.
Mobil itu melaju jauh, meninggalkan Han yang kepalanya terbentur trotoar dan pingsan.
Saat Han pulang, gadis yang sudah pasti Seren itu membujuknya untuk ikut bersamanya.
"Han, mamahmu sedang darurat. Dia dirumah sakit nyariin kamu."
Han yang memang tidak bisa mendengar tentang mamahnya itu segera saja ikut. Tapi mobil bukannya melaju menuju rumah sakit, malah kembali kesekolah tapi jaraknya sedikit jauh.
"Kenapa malah balik kesekolah?"
"Ponsel tante ketinggalan."
"Ayo tante!"
"Sebentar, tante telpon dulu rumah sakit."
"Hallo gimana?"
"Wanita itu belum keluar dari rumah."
"Oke kabari kalau sudah."
Hingga tak berselang lama, ada notifikasi dari ponsel Seren.
Wanita itu sudah keluar rumah dan sedang menuju sekolah.
"Kerja yang bagus." gumamnya pelan tanpa mau didengar Han.
"Tante, ayo!" Han kembali memekik kesal. Tapi Seren mengacuhkan dan memilih mengunci pintu mobil.
Prilly datang, berbincang dengan satpam dan Seren membuka kunci mobilnya. Gadis itu mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
"TANTE PELAN-PELANNN."
Brakkk!
Mata Han membola, "MAMAHHHHHH!"
Mobil Seren berhenti, gadis itu membuka pintu Han dan mendorongnya cepat. Lalu kembali melajukan mobilnya, dengan senyuman puas yang menghiasi bibirnya.
"Aaaaa!"
Bugh!
Darah segar mengalir keluar dari dahinya, kepalanya terbentur trotoar yang biasa dipakai anak-anak menunggu jemput orang tua mereka.
"Mamah sakittt---"
.
.
-bersambung.Ga kangen keterlaluan sih! Bay.
![](https://img.wattpad.com/cover/251980651-288-k323976.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Duda [END]
RandomEnd! 17+ Mencintai seseorang yang statusnya masih menjadi istri orang, hem bagaimana rasanya? *** Ali adalah duda yang ditinggalkan oleh istrinya-Sisy- dan sudah memiliki satu orang anak-Ella-. Kecelakaan itu membuat istrinya meninggal dunia dan me...