Our Secret Event

2. Mari Berteman

"Taehyung, apa kau sudah gila!" Pagi itu, Joohyun terbangun karena suara teriakan. Ia beranjak dari ranjang dan segera mengintip dari celah pintu kamar tamu yang sedikit terbuka. Dari sana, ia melihat seorang pria berdiri dengan wajah tidak bersahabat dengan tangan terlipat di depan dada. Sementara di depannya, Taehyung tampak menatap tajam pria itu.

"Istrimu sedang koma di rumah sakit, dan kau malah mengajak seorang wanita tidur di apartemenmu? Apa kau sudah gila?"

"Itu tidak seperti yang kau pikirkan, Jimin." Taehyung mendesah kasar. Di pagi hari ini, mengapa hidupnya harus dihiasi pertengkaran seperti ini dengan sepupunya.

"Hah. Jangan naif. Semua orang pasti akan berpikiran sama sepertiku." Pria bernama Jimin itu seolah tidak ingin kalah. Ia terus mendesak Taehyung bahwa apa yang ia lakukan tidaklah benar. Mungkin jika Joohyun berada di posisi Jimin, ia akan melakukan hal yang sama. Terlebih jika Joohyun melihat dari sudut pandang orang lain. Seorang suami yang ditinggalkan istrinya lama di rumah sakit dan ia membawa wanita lain masuk ke dalam rumahnya. Semua orang akan berpikir bahwa mereka bersenang-senang semalam. Beradu di atas ranjang dengan desahan erotis hingga pagi menjelang. Padahal kenyataannya mereka tidur di ruangan terpisah.

"Aku tidak melakukan apa pun dengan wanita itu," ucap Taehyung parau. "Aku hanya ingin menolongnya yang babak belur semalam karena dianiaya oleh suaminya sendiri," sambung pria itu.

"Taehyung, dengar. Kau punya masalah hidupmu sendiri. Lebih baik jangan ikut campur dalam masalah hidup orang lain seperti ini jika tidak ingin menambah masalah. Ish. Benar-benar ...." Jimin menekuk bibirnya ke dalam seolah mencegah umpatan. Matanya terpejam dengan tangan memijat pelipis.

"Aku hanya teringat Sooyoung waktu melihatnya. Bagaimana jika istriku yang babak belur seperti itu?"

"Tapi itu bukan Sooyoung. Dan kau tidak mungkin akan melakukan hal seperti itu padanya." Jimin seperti sudah kehilangan kesabaran. Namun karena air muka Taehyung yang berubah melunak, membuat Jimin akhirnya mendaratkan tangannya di pundak Taehyung. Menepuknya beberapa kali seperti memberi kekuatan.

Jimin menarik napas panjang. Ia tidak dapat menyalahkan Taehyung tentang situasi ini. Ia akhirnya tahu mengapa Taehyung membawa wanita asing ke rumahnya. Semenjak tidak dapat melakukan apa pun pada istrinya yang koma. Mungkin saja Taehyung memiliki dorongan untuk menolong wanita yang tidak jelas asal-usulnya itu.

"Sooyoung akan baik-baik saja. Dan kita masih akan mencari pelaku yang menyebabkan Sooyoung mengalami kecelakaan."

Wanita di balik pintu itu menggenggam kenop semakin kuat. Perasaan tidak enak tiba-tiba menyelimuti hatinya. Joohyun merasa dirinya bersalah karena mau saja dibawa pria asing dan berakhir di kediaman pria itu hingga menimbulkan keributan. Ingin rasanya keluar dari persembunyian. Tetapi ia tidak bisa membela dirinya sendiri jika seperti ini. Ia tahu dirinya menjadi sumber masalah baru untuk keluarga pria itu. Maka ia memilih tidak memunculkan diri jika itu akan semakin menambah permasalahan.  Lagi pula, Joohyun sudah terbiasa dengan ini. Terbiasa dengan kehadirannya yang tidak diinginkan.

Dulu, menurut cerita yang ia dengar, dia adalah bayi yang ditinggalkan di depan panti asuhan di tengah dinginnya musim gugur. Pengurus panti bilang, Joohyun tidak menangis waktu ditemukan. Bayi Joohyun hanya tidur lelap di balik selimut seolah tidak terjadi apa pun. Beranjak remaja, ketika teman-temannya di panti asuhan ingin mencari tahu siapa orang tua kandung mereka. Joohyun bahkan tidak peduli. Pikirnya, untuk apa ia mencari orang yang jelas-jelas telah membuangnya. Bukankah orang itu akan kembali membuangnya jika bertemu dengannya?

Wanita itu sadar bahwa dirinya terbuang dan tidak diinginkan. Seolah belum cukup tidak diinginkan oleh kedua orang tuanya. Suami wanita berwajah sendu itu pun bahkan memperlakukannya seperti sampah. Tetapi Joohyun tidak peduli. Pernikahan ini terjadi karena adanya simbiosis mutualisme. Suho yang akhirnya menjadi pewaris sang kakek, dan Joohyun dapat menyambung hidup karena menikahi pria kaya raya itu.