"Pukul 02.00 dini hari. Telah terjadi kebakaran di sebuah gedung di daerah XX. Polisi masih mencari lebih lanjut penyebab kebakaran tersebut. Beberapa korban yang mengalami luka bakar ringan dan berat langsung dilarikan ke rumah sakit XX untuk mendapat pertolongan."
"Bukankah daerah ini dekat dengan tempat tinggal Jungkook?"
Sore itu Taehyung duduk menyilangkan kaki di sofa depan televisi. Salah satu tangannya yang memegang remote menunjuk layar. Membuat Sooyoung yang awalnya sedang mengoleskan selai ke roti tawar berhenti dan menoleh.
"Telah terjadi kebakaran di sana." Taehyung menjelaskan kembali.
"Benarkah?" Suara Sooyoung terdengar parau.
Taehyung menoleh sedikit hanya untuk melihat ekspresi Sooyoung setelah melihat rekaman kekacauan akibat kebakaran di layar televisi. Beberapa hari ke belakang hubungan Sooyoung dan Jungkook tidak baik-baik saja. Sooyoung sedang mendiamkan Jungkook. Tidak membalas pesannya, tidak mengangkat teleponnya.
Harusnya berita retaknya hubungan Sooyoung dan Jungkook menjadi kabar baik untuk Taehyung. Tapi ia masih ingin menguji apakah sang istri masih memiliki rasa peduli untuk Jungkook? Atau ia benar-benar sudah tidak ingin terlibat dengan pria itu? Pertanyaan ini harus segera terjawab.
Kelopak mata yang membentuk bulan sabit ketika tersenyum itu masih memandang layar. Tangannya diam di udara sebelum menjatuhkan pisau selainya di sisi piring dengan sehati-hati mungkin. Tatapannya ia buat setenang mungkin meski gelagatnya dapat terlihat canggung karena menahan panik.
Taehyung tidak perlu melempari dirinya sendiri dengan pertanyaan apapun. Ia sudah tahu jawabannya.
"Apa kau tidak ingin menanyakan keadaannya? Coba telepon dia," usul Taehyung, berbalik badan menghadap Sooyoung sepenuhnya. Wanita itu mengangguk tanpa berpikir dua kali.
"Aku akan mencoba menghubungi Jungkook dan menanyakan keadaannya. Ponselku sepertinya tertinggal di kamar," papar Sooyoung lalu bergegas pergi.
Setelah berpura-pura mencari ponselnya yang terlihat jelas di saku belakang celana jins-nya, dan Taehyung yakin tidak mungkin Sooyoung tidak tahu, wanita berkaki jenjang itu menghilang di ujung tangga lantai dua rumah mereka.
Tangan Taehyung terulur mengambil ponselnya sendiri. Ia sudah menyadap ponsel istrinya selama berminggu-minggu. Jadi meski Sooyoung menghindari Taehyung saat ini, mungkin agar pria itu tidak mendengar seberapa panik dirinya saat menelepon adik tercinta mereka, Taehyung tetap bisa mendengar percakapan mereka.
Chat bahkan telepon yang masuk ke ponsel sang istri, Taehyung tahu. Dan, karena alasan ini pula. Taehyung mengetahui alasan Sooyoung dan Jungkook bertengkar.
Sooyoung ingin mengakhiri hubungannya dengan Jungkook. Tapi pria itu menolak. Awalnya Taehyung ingin percaya bahwa Sooyoung akan kembali padanya. Tapi melihat dari gelagatnya yang sebenarnya masih peduli pada Jungkook membuat Taehyung berpikir bahwa drama perselingkuhan ini belum berakhir.
Drama berpura-pura bodoh yang dilakukannya masih belum mencapai tamat.
Selama ini Taehyung tahu kegiatan apa saja yang sang istri lakukan di belakangnya bersama Jungkook. Dan sejauh ini pula, Taehyung hanya berpura-pura bodoh. Membiarkan Sooyoung dan Jungkook berpikir bahwa hubungan mereka masih tetap aman. Dan pertemuan rahasia mereka masih tetap rahasia.
Sebenarnya Sooyoung sering kali memberitahu Taehyung jika ia akan pergi. Kadang secara terang-terangan mengatakan bahwa ia akan bertemu dengan Jungkook dalam konteks adik mereka yang polos.
Beberapa kali saat Taehyung sedang senggang. Ia keluar dari kantor untuk mengikuti Sooyoung dan Jungkook. Kadang mereka pergi ke Mall atau ke taman atau ke restaurant untuk makan romantis berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Secret Event
RomanceKetika sang istri terbaring koma di rumah sakit. Taehyung bertemu dengan Joohyun yang malam itu babak belur. Keduanya yang telah memiliki kehidupan pernikahan masing-masing sering dipertemukan kembali dalam sebuah tragedi. Apa pertemuan itu adalah t...