Mereka sama-sama tahu bahwa mereka milik orang lain. Namun, dengan mudahnya mereka berpaling karena cinta pada sang pemilik telah terkikis. Sang pemilik tidak mengingatkan mereka akan cinta. Atau mereka tidak ingin berusaha kembali mencintai sang pemilik.
Bagi Taehyung dan Joohyun cinta yang paling benar adalah cinta mereka berdua. Seakan seisi dunia salah. Mereka yang paling benar. Lagi pula, apa salahnya berbahagia?
Mereka bahagia satu sama lain.
Hingga beberapa minggu lamanya. Kedekatan dan pertemuan intim mereka tidak juga membuat Jimin atau Suho curiga tentang perselingkuhan itu. Walau Suho sempat terkejut melihat perubahan Joohyun. Wanita itu tidak pernah seceria dan seenergik saat ini. Namun, pria itu tidak pernah berpikir ke arah sana.
Jimin, walau heran tentang Taehyung yang sering meminta diantar oleh supir ke apartemennya. Pria itu tidak menaruh curiga. Tidak kuasa melarang. Bagaimanapun, apartemen itu adalah rumah Taehyung. Banyak kenangan pria itu dengan Sooyoung. Barangkali berada di sana membuat ingatan Taehyung menyeruak kembali. Tidak tahu saja bahwa Taehyung sedang mengukir memori dengan wanita lain di rumah itu.
Saat ini Joohyun dan Taehyung berada di balkon. Tangan pria itu melingkar sempurna di perut Joohyun. Sesekali mencium leher wanita itu gemas. Tidak ada kegiatan paling menenangkan bagi Taehyung selain bermesraan dengan Joohyun. Jika seperti ini rasanya waktu cepat sekali berlalu.
"Taehyung," lirih Joohyun.
"Hem?" Pria itu hanya berdeham.
Joohyun tidak lekas menjawab. Ia malah semakin mengeratkan pelukan Taehyung.
"Bagaimana jika nanti ingatanmu kembali? Apa kau aku melupakanku? Membuangku?"
"Joohyun."
Taehyung segera melepaskan tautan lengannya. Ia mundur selangkah hingga Joohyun tidak lagi menyentuhnya. Membuat wanita itu terkejut hingga menoleh ke belakang.
"Kenapa kau berkata seperti itu? Apa kau meragukan cintaku padamu?" Taehyung memberi pertanyaan baru.
"Taehyung, aku tidak--"
"Aku tidak akan pernah melupakanmu. Atau membuangmu. Aku mencintaimu. Dan aku yakin, sampai nanti ingatanku kembali. Aku pasti masih tetap mencintaimu."
Taehyung menggenggam tangan Joohyun setelah sebelumnya meraba lengan wanita itu. Diciumnya punggung tangan Joohyun hingga wanita itu diam tidak berkutik. Ia menelan kalimatnya yang ingin ia tanyakan.
Bagaimana dengan Sooyoung?
"Kau tidak perlu memikirkannya, Joohyun. Kata dokter harapan hidupnya tidak banyak. Jika kemungkinan itu terjadi, kau bisa memilikiku seutuhnya."
Netra Joohyun melebar. Seolah Taehyung dapat mendengar bisikan hatinya yang menanyakan tentang Sooyoung. Namun, di luar itu. Ia terkejut bukan main dengan ucapan Taehyung.
Apa dirinya telah membuat seorang Nam Taehyung. Pria tulus yang menolongnya waktu itu, menjadi seorang monster yang bahkan mendoakan kematian istrinya sendiri?
.
.
.Hati Joohyun seperti terganjal sesuatu. Ia bahkan melamun ketika memotong wortel untuk sup yang akan dia buat malam hari ini untuk makan malamnya bersama Suho. Pikirannya tentu tidak tenang. Taehyung berkata bahwa ia bisa memiliki pria itu seutuhnya ketika Sooyoung tiada adalah kalimat paling mengerikan yang pernah ia dengar. Tentu, ia benar-benar tidak ingin Taehyung berharap atau bahkan mendoakan itu terjadi.
Walau Joohyun ingin menjadi bagian dalam hidup Taehyung, sebagian hati Joohyun masih ragu apakah hubungan mereka akan bertahan selamanya. Apakah hubungan ini dapat mereka pertahankan di tengah fakta yang tidak mendukung mereka?
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Secret Event
RomanceKetika sang istri terbaring koma di rumah sakit. Taehyung bertemu dengan Joohyun yang malam itu babak belur. Keduanya yang telah memiliki kehidupan pernikahan masing-masing sering dipertemukan kembali dalam sebuah tragedi. Apa pertemuan itu adalah t...