Gadis itu menyesap ice coffe ditangannya. Duduk menghadap jalanan yang ramai dari balik kaca jendela. Terhitung sudah hampir lima belas menit ia menunggu seseorang disini. Agaknya ia mulai bosan sekarang.
"Agatha..."
Gadis itu berdiri, menyambut seseorang yang sedari tadi ia tunggu. Bibirnya tersenyum tipis membalas senyuman sosok didepannya.
"Udah lama nunggu ya?"
Agatha menggeleng pelan. "Nggak kok. Duduk kak."
"lo udah pesen makan? mau sekalian aja?"
Gadis itu berfikir sebentar. "em.. sama-in sama kak Bian aja." jawabnya.
"Okey.." Bian mengacungkan jempolnya.
Agatha kembali menyesap ice americano dengan perlahan. Ahh-- perlu kalian ketahui. Agatha adalah pecinta kopi sejati. Gadis itu benar-benar tergila-gila dengan kafein itu. Menurutnya, kopi adalah hidupnya.
"Gue sering lihat lo minum kopi, lambung lo oke?" Bian membuka pertanyaan.
Agatha tersenyum menatap ice americano ditangannya. "Enggak, aku udah biasa dengan kafein."
Bian mengangguk, bingung harus bicara apa lagi. "tapi jangan sering-sering ya. Kasihan lambung lo nanti."
"iya, udah mulai aku kurangi."
"makasih." gadis itu tersenyum kepada pelayan yang mengantarkan makanan ke meja mereka.
Agatha menatap pemuda dihadapannya. "jadi kak Bian mau ngomong apa?" tanyanya.
Bian menyesap minuman-nya perlahan. Lantas berdeham pelan. "luka lo udah sembuh?"
Gadis didepannya sedikit tersentak, lantas tersenyum samar. "kak Bian tau ya?" tanyanya yang dibalas anggukan. "udah sembuh kok, gak separah itu juga." jawabnya.
"syukur deh. Maaf juga kemarin gue gak balik lagi buat jenguk lo."
"kenapa minta maaf? kakak gak ada salah apapun juga." Agatha tertawa pelan melihat ekspresi Bian. "harusnya aku yang minta maaf udah ngerepotin kakak. Pasti aku berat ya?" gadis it meringis kecil.
Seketika Bian tertawa. "Berat apanya? Lo tuh enteng, gak ada bebannya. Kaya bawa kapas."
"kakak bisa aja." Agatha ikut tertawa.
Setelah dipikir-pikir Bian tidak se-aneh first impression yang seperti Agatha bayangkan sebelumnya. Malah sebaliknya, Bian sosok pemuda yang asik diajak bicara.
"lo asik juga ya ternyata orangnya." Bian terkekeh.
"kakak juga, awalnya aku ngira kakak itu aneh."
"haha aneh? kenapa lo ngira gue aneh?"
Agatha meringis pelan, mengingat pertemuan awal mereka. Dimana sosok Bian yang sangat SKSD alias sok kenal sok dekat.
"Ya.. gitu.. kakak sksd banget padahal gak kenal."
"haha.. tapi sekarang udah kenal kan?" Agatha mengangguk.
"kakak ngajak ketemuan mau bilang apa?" gadis itu bertanya.
Bian tersenyum, demi apapun itu sangat tampan. "gak ada, gue cuma pingin lihat lo."
-----------------------
"Woii... Than tungguin gue..."
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] AGATHA [End]
Teen Fiction❝ Bagaimana rasanya diabaikan oleh seseorang yang dulunya sangat hangat menyapamu? ❞ [SQUEL MBGF] story by @Nanaanggn_