Entah bagaimana ceritanya. Hari demi hari Agatha menjadi lebih dekat dengan keluarga Gathan. Semenjak kejadian beberapa minggu lalu, Fania sudah mengakuisisi Agatha menjadi anaknya. Ralat anak mantu maksudnya.
Awalnya gadis itu merasa tidak enak dengan semua perlakuan yang Fania berikan kepadanya, tapi seiring berjalannya waktu. Agatha merasa nyaman berada ditengah-tengah keluarga Angkasa.
Rasa kekeluargaan yang begitu terjalin dengan baik membuat Agatha mengerti bagaimana rasanya hangatnya sebuah keluarga yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.
Bahkan sepertinya, Agatha lebih dekat dengan keluarga Gathan daripada Gathan sendiri :'
Seperti sore ini, Fania mengajak Agatha untuk berbelanja disalah satu mall di kawasan Jakarta. Perempuan yang masih terlihat cantik itu dengan semangat menggandeng lengan Agatha memasuki toko perhiasan. Agatha hanya menerut saja.
"Tha, kamu cobain ini deh, pasti cantik kalau kamu yang pakai." Fania dengan antusias menyodorkan kalung dengan liontin berbentuk bulan sabit.
"bund.." gadis itu menggeleng. Tapi bukan Fania kalau tidak kekeuh.
Agatha akhirnya mengalah. Dia meraih kalung kristal itu, mengambilnya dari patung kemudain memakainya. Bibir Agatha tersenyum, kalung ini benar-benar cantik dileher jenjangnya.
"wahh.. sepertinya kalung ini menemukan pemiliknya."
Fania mengangguk setuju dengan owner toko-nya. "Bener, kamu cantik banget Tha."
Pipi Agatha bersemu, "makasih," ucapnya. Melepas kalung itu dan mengembalikannya ketempat semula.
"Mba, saya ambil ini ya." putus Fania. "kamu mau apa lagi Tha? Mau sekalian satu paket sama cincin, gelang dan anting juga?" tawarnya.
Kepala Agatha menggeleng kuat kuat. "engga usah bund, aku gak pantes terima ini semua." ucaonya.
"No sayang, ini kemauan bunda, jadi kamu harus terima. Bunda maksa." kekeuh Fania.
"bund, ini berlebihan." sumpah demi apapun, Agatha sudah terlalu sering menerima barang mewah dari Fania. Agatha sungkan.
"engga, anggap saja ini hadiah kecil dari bunda untuk kamu."
"Ini bu," owner toko perhiasan itu menyerahkan paper bag berisi kalung yang tadi dipakai Agatha. Fania dengan senang hati menerimanya.
"anaknya cantik ya, sama seperti ibu-nya." ucapnya sembari tersenyum. Kagum dengan kecantikan kedua perempuan didepannya.
Fania terdiam beberapa saat, sampai akhirnya bibirnya tersenyum. "Anak mantu saya emang cantik ya mbak haha.." ucapnya. "Tuh Tha muka kamu mirip bunda katanya," perempuan itu tertawa pelan.
"engga, masih cantik bunda." jawabnya malu-malu.
Dengan gemas, Fania mencubit hidung Agatha. "bisa aja kamu mah," jawabnya. "ayo pulang, Gathan nanti nungguin kasian."
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] AGATHA [End]
أدب المراهقين❝ Bagaimana rasanya diabaikan oleh seseorang yang dulunya sangat hangat menyapamu? ❞ [SQUEL MBGF] story by @Nanaanggn_