19# Jadi?

47 5 0
                                    

Ini sudah lebih satu bulan hubungan yang terjalin antara Agatha dan Gathan. Mereka sepakat merahasiakan hubungan mereka dari dunia luar. Hanya keluarga Gathan dan Denra yang mengetahui hal itu. Bukan tanpa sebab, untuk menghindari hal-hal buruk yang menimpa Agatha.

Mengingat keluarga Fania yang tidak pernah jauh dari kata bahaya. 

Dan Gathan tidak ingin, gadisnya terluka.

Selama satu bulan mereka pacaran, mungkin cuma dua kali keduanya jalan bersama. Itupun saat Fania memaksa anaknya untuk pergi. Heran Fania melihat anak dan calon mantu-nya yang jarang menghabiskan waktu bersama.

Minggu pagi ini, rencana-nya Agatha akan keluar bersama Gathan.  Eum.. kencan ke-tiga mereka?

"Agatha! Lo kalau cuci baju yang bener dong!" Sheilla membuka pintu kamar Agatha sambil marah-marah.

Gadis itu menoleh, "kenapa kak?"

Sheilla berdecak pinggang, "kenapa kenapa? lo bodoh apa goblok sih? Bedain dong baju putih sama yang berwarna. Lihat baju gue kelunturan ini." dilemparkan baju putih ditangannya ke wajah Agatha.

"t-tapi aku gak pernah campurin baju putih sama yang lain." Agatha memperhatikan baju milik Sheilla. Seingatnya tadi ia menaruhnya di kranjang khusus.

"halah alesan aja lo!" bentaknya. "Gue gak mau tahu, lo harus ganti baju gue!"

Agatha menghela nafasnya pelan, percuma mau menyangkal seperti apapun. Kakaknya itu tidak akan pernah perduli.

"Ngomong-ngomong ngapain lo dandan pagi gini?" Sheilla menatap menyelidik saat melihat penampilan Agatha.

Halah bilang aja takut kalah saing- author

"aku mau pergi kak nanti," jawab Agatha.

"mau kemana lo? Berani banget lo mau keluar?"

"bukannya kakak gak perduli tiap aku keluar?" Sheilla langsung diam.

Wajah Sheilla mengeras mendengar jawaban Agatha. "Emang gue gak peduli. Ga guna banget."

Blambb!!

Agatha mengusap dadanya saat pintu kamarnya ditutup dengan keras. Menghela nafas, gadis itu bangun menaruh baju milik Sheilla di keranjang baju-nya.

--

Agatha baru bisa keluar dari rumahnya setelah hampir empat jam terkurung didalam rumahnya. Lebih tepatnya sengaja dikurung oleh Sheilla.

Kakaknya itu menyuruhnya untuk berbuat ini dan itu. Selesai tugas satu, berlaih tugas lainnya. Dan itu terus berulang sampai empat jam lamanya.

Kaki jenjangnya melangkah untuk keluar gang di perumahannya. Agatha melirik jam tangannya, sudah pukul sebelas siang. Ini sudah lewat dari jam perjanjiannya dengan Gathan.

Sedikit berlari, untuk menuju halte depan. Ngomong-ngomong motor gadis itu kembali masuk bengkel setelah dipakai oleh Sheilla. Entah apa yang sudah terjadi.

"Hufhh..." Agatha mengatur nafasnya setelah lari disiang bolong.

Tak lama, ada sebuah mobil bertenti didepannya. Gadis itu sedikit mundur saat si pengemudi turun menghampirinya.

"maaf aku baru sampai," Gathan menghampiri Agatha.

Gadis itu tersenyum, "iya, aku juga baru sampai." jawabnya.

Tangan Gathan bergerak untuk mengacak-acak rambut Agatha, membuat gadis itu mengerucutkan bibirnya.

"kakk, jangan di acak-acak." kesalnya.

[2] AGATHA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang