Most Wanted 9

2.2K 297 48
                                    

Disclaimer : Anime Naruto adalah milik Masashi Kishimoto Sensei. Saya pinjem karena saya Cinta mereka.

Rate : M

Warning : Au, Harsh Words, Genderswitch,FemNaru, Typo(s), OOC Always, Abal Abalan, Absurd, Aneh, Amburadul, Halu, Gaje, Humor Gagal dan AWAS CRINGE.

Cerita ini ditulis untuk kesenangan semata dan tidak ada maksud untuk menjelek jelekan anime Naruto atau siapapun.

Mohon untuk tidak meniru adegan yang tidak pantas di sini.

Aing ngeditnya asal asalan, semoga masih bisa dimengerti :)

Enjoy...




Naruto berjalan di lorong sekolah dengan santai mencoba tak mengidahkan panggilan dari Ino dan berberapa temannya. Ia tahu setelah ini pasti ia akan kembali di jerumuskan dalam lingkaran yang menyesatkan.

Tempo hari sudah cukup untuk dijadikan sebagai pengalaman. Ia tidak mau mengulangi kesalahan yang sama, karena masih banyak kesalahan lain yang perlu di coba.

" Naruto, "

Bahu Naruto di cekal, kalau saja bukan seekor betina mungkin Ino sudah Naruto banting sampai kehilangan tulang belakang. Tapi saat ia menoleh, bukan wajah Ino yang ia jumpai melainkan wajah wajah sangar kakak tingkat yang melotot ngeri ke arahnya.

Alis Naruto terangkat sebelah, bertanya tanya ada perlu apa sang senpai mendatanginya dengan raut seperti mengajak bentrok.

" iya? " tanya Naruto tidak mengerti.

" kau teman gay itu kan! " bentak gadis berambut coklat.

Oh tidak. Kabar Kiba yang menjadi belok dadakan sudah menyebar ke seluruh penjuru sekolah sampai senpai kurang beken sepertinya mau melabrak Naruto.

" aku tidak punya teman Gay! Anda salah orang sepertinya "

Ia memang tidak berbohong, semua teman temannya masih punya nafsu liar untuk meremas sebuah bongkahan daging milik perempuan. Bukan benda yang bahkan mereka miliki sendiri.

" lalu apa kau bisa jelaskan padaku tentang ini?! " tanya senpai itu sengit. Teman teman yang mereka bawa juga memandang sama kesalnya yang sejujurnya Naruto tidak tahu kenapa mereka kesal.

Ah, pasti tidak akan jauh jauh dengan si ayam itu.

Layar ponsel dihadapkan pada wajah Naruto. Menampilkan dua sosok berkelamin sama tengah berjalan bergandengan tangan. Tidak. Itu Sasuke tengah menyeret Kiba.

Apa?!

Sasuke menyeret Kiba?

Mata Naruto melotot, ia langsung pergi begitu sadar jika temannya dalam bahaya.

Sial! Naruto kecolongan.

Ia segera berlari mengabaikan teriakan senpai yang memanggil namanya. Pikirannya sudah kemana mana, ia takut kalau Kiba di perkosa oleh Sasuke hidup hidup. Dan ia tidak akan rela sampai mati.

Naruto berhenti berlari begitu melihat Kiba yang tengah mencak mencak sambil menunjuk nunjuk ke muka Sasuke di belakang sekolah. Iya Naruto sudah mengitari tempat yang memungkinkan mereka berada. Dan untung insting Naruto cukup kuat untuk mendatangi tempat sepi seperti ini.

Sasuke juga membalas tak terima, entah makian macam apa yang Kiba ucapkan hingga membuat si raven ikutan marah besar sampai membuat kepalan tangan Sasuke terangkat untuk memukul Kiba.

MOST WANTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang