Most Wanted 13

1.5K 214 88
                                    

Disclaimer : Anime Naruto adalah milik Masashi Kishimoto Sensei. Saya pinjem karena saya Cinta mereka.

Rate : M

Warning : Au, Harsh Words, tidak sesuai EYD, bahasa amburadul, Genderswitch,FemNaru, Typo(s), OOC Always, Abal Abalan, Absurd, Aneh, Halu, Gaje, Humor Gagal dan AWAS CRINGE.

Cerita ini ditulis untuk kesenangan semata dan tidak ada maksud untuk menjelek jelekan anime Naruto atau siapapun.


Mohon untuk tidak meniru adegan yang tidak pantas di sini.

Enjoy...


Pagi hari sekali Sasuke sudah terbakar emosi, wajahnya kian menggelap seiring dengan langkahnya yang lebar penuh amarah ke arah kelas 10 A-1. Tempat di mana iblis juniornya bersemayam.

Hari ini, Uchiha Sasuke akan membuat perhitungan dengan anak bernama Naruto. Gadis brengsek yang telah mempermalukan dirinya di depan kepala sekolah, orang tua anak itu dan yang paling penting Aniki yang sangat ia hormati dan paling ia sayangi.

Demi paha dan ketek Sagiri, Sasuke tidak pernah sekasar ini dengan perempuan. Sakura saja yang notabene orang paling Sasuke benci keberadaanya tidak sampai membuatnya mengangkat tinjunya untuk ia layangkan. Tapi entahlah, rasanya sekarang ini Sasuke sudah tidak peduli dengan gender orang yang ini. Sekali tonjokan saja mungkin akan sedikit mengurangi emosi yang sedang membara membakar Sasuke.

Pucuk dicinta ulam pun tiba.

Gadis kuning itu tengah kebagian jatah piket pagi untuk hari ini.

Awalnya Sasuke akan menyeret gadis itu pergi menjauhi teman temannya menyekapnya dan menghabisinya di sana. Karena jika dia sepaket dengan ketiga iblis lainnya akan sangat merepotkan. Tapi piket harian itu mengharuskan para monster begundal itu di pisah keberadaanya. Buktinya tidak ada siapa siapa selain Naruto dan beberapa anak yang tak Sasuke kenali.

Gadis itu memakai kaos hitam longgar dengan celana training selutut sebagai bawahannya. Mungkin sengaja mengganti seragamnya agar tidak basah oleh keringat.

Rambut pirangnya di kuncir sebagian menyisakan rambut bawahnya yang tak terikat.

Sasuke sempat terpesona untuk sesaat, saat melihat gadis itu melemparkan senyum manis dengan tulus ke beberapa temannya.

Nah, kalau wajahnya begitu kan enak di pandang, bukan wajah ugal ugalan yang garangnya melebihi begal jalanan. Keliatan cantik pula tu.

Terlihat Naruto sedang berbicara dengan gadis di depan pintu kelas. Gadis pirang itu melemparkan senyumnya lagi sebelum benar-benar pergi, tapi senyum itu segera lenyap saat melihat Uchiha Sasuke tengah berdiri pongah menatap dirinya.

Walaupun Naruto itu orang yang lumayan bodo amat dan lumayan nggak pekaan, tapi sepertinya ia tahu maksud dan tujuan makhluk yang tengah berkobar api amaterasu itu. Paling hanya untuk melabrak dirinya yang seenaknya mengganti ceritanya saat di ruang kepala sekolah.

Tapi ngomong ngomong, hidung Naruto juga masih sakit juga loh dan harus di tambal plester. Salah sendiri, Sasuke tak datang saat di panggil kepala sekolah, dan malah pergi entah kemana. Ya kesempatan dong untuk menghina orang itu.


Tapi saat ini juga, Naruto ingin abai, tak menghiraukan keberadaan Sasuke. Akan tetapi Sasuke sepertinya sengaja menghalangi jalan Naruto. Mengikuti arah Naruto saat gadis itu ingin melewatinya.



" minggir " kata Naruto dengan decakan tidak berminat.



Sasuke tertarik, emosi yang tadinya sudah membara malah tergantikan dengan rasa ingin mengerjai Naruto sampai menangis hingga mati suri. Entah kenapa, melihat Naruto dengan tampang bodoh seperti ini malah lucu juga. Wajahnya kusut walaupun sempat menampilkan senyum menawan, ada kantung mata di bawah matanya. Sepertinya ia di omeli ibunya sampai ia kurang tidur dan plester bergambar doraemon yang melintang membuat gadis itu semakin konyol saja.

MOST WANTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang