Disclaimer : Anime Naruto adalah milik Masashi Kishimoto Sensei. Saya pinjem karena saya Cinta mereka.
Rate : M
Warning : Au, Harsh Words, Genderswitch,FemNaru, Typo(s), abal abalan,absurd, aneh, halu, tidak jelas, dan humor gagal.
Cerita ini ditulis untuk kesenangan semata dan tidak ada maksud untuk menjelek jelekan anime Naruto atau siapapun.
Enjoy....
Hari telah gelap dan baku hantam telah berakhir. Mereka semua terduduk di tengah lapangan dengan luka luka di sekujur tubuh. Sasori dan teman temannya sudah pergi dengan luka yang lebih parah. Sasuke juga mempunyai luka yang tidak bisa dikatakan sepele, telapak tangannya mengeluarkan darah begitupun pelipisnya.
Ia menoleh ke arah Kiba yang terengah-engah, mata lelaki itu terpejam sambil memegangi lengannya yang berdarah hingga mengotori bajunya. Ia hampir mendekat ke arah Kiba kalau saja tidak ada sepatu yang melayang tepat di depan wajahnya.
Sasuke mendengar suara desisan " berani menyentuhnya, ku bunuh kau sekarang juga! " saat ia menoleh, ia melihat rambut merah dengan model yang sama seperti milik Utakata sedang memandang tajam ke arahnya.
Di pangkuannya tergeletak manusia berambut kuning yang keadaanya bahkan lebih parah dari pada dirinya sendiri. Dada gadis itu naik turun dan matanya terpejam erat menahan sakit. Kaos tanpa lengannya sudah tidak berbentuk lagi dan rambut sebahu miliknya acak acakan. Sejenak ia heran dengan keberanian gadis di yang mengaku bernama He Tian itu. Sungguh, tidak pernah ia menemui gadis dengan tampang seperti ini. Apakah ia masih suka cowok? Tapi lelaki normal mana yang akan mau ketika gadisnya lebih macho darinya.
Shikamaru datang membawa jaket milik Naruto dan mengambil sepatu Nagato yang tergeletak. Ia berjongkok di depan Naruto lalu memapah gadis itu untuk bangun. Shikamaru lalu menyampirkan jaket bergaris tiga itu ke bahu gadis itu kemudian mengangkat Naruto untuk ia seret pulang.
" sebaiknya kita pulang. Nagato, bantu Kiba berjalan " ujar Shikamaru sambil berlalu dengan Naruto di dekapannya. Sebenarnya akan mudah kalau Naruto mau digendong, tapi ia pasti akan mencak mencak saat sadar nanti. Dan bukannya mendapat rasa terimakasih, Shikamaru bisa saja mendapat bogem mentah.
Karena Naruto pasti akan terlihat lemah, dan ia tidak mau.
Nagato bangkit lalu membawa Kiba pergi menyusul Shikamaru. Meninggalkan empat orang yang sekarang menjadi penghuni terakhir di lapangan itu.
Izuna bergerak mendekati Sasuke sambil menyerahkan kaos yang tadi Sasuke tanggalkan. Lalu ikut duduk berselonjor di samping Sasuke.
Izuna, " sebenarnya mereka itu siapa? " tanyanya penasaran dengan identitas asli orang yang mereka kira hanyalah orang lemah yang akan dengan mudah tunduk kepada mereka.
Jujur saja saat pertama kali melihat mereka, mereka bahkan terlihat seperti kumpulan orang bodoh. Yang kemana mana harus berempat apalagi satu satunya gadis itu yang mencolok dengan rambut kuningnya. Kelakuannya yang bar bar melebihi teman temannya membuat ia lebih aneh dari gadis manapun. Tapi siapa sangka keberanian dan kemampuan yang ia miliki juga melebihi teman temannya. Mungkin tadi kalau pria nanas itu tidak menariknya, gadis itu akan benar-benar membunuh Sasori.
" ku kira kita baru saja melihat wajah asli mereka " Utakata menimpali. Ia menderita kebas diseluruh tubuhnya dan sakit di tulang kering yang tak kunjung sembuh.
Sai melipat kakinya sambil tiduran, wajahnya bonyok sana sini bahkan hidungnya tak berhenti mengeluarkan darah.
" kau menemukan target yang salah, Sasuke " katanya sambil mengelap darah yang mengalir dari hidungnya tanpa peduli jika hidungnya bisa saja patah.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOST WANTED
FanfictionMEMANG SIAPA YANG MENDONGENG CERITA ROMAN PADAMU SIALAN!-Namikaze Naruto.