Most Wanted 19

1.2K 175 73
                                    

Disclaimer : Anime Naruto adalah milik Masashi Kishimoto Sensei. Saya pinjem karena saya suka mereka.

Rate : M

Warning : Au, Harsh Words, tidak sesuai EYD, bahasa amburadul, Genderswitch,FemNaru, Typo(s), OOC Always, Abal Abalan, Absurd, Aneh, Halu, Gaje, Humor Gagal dan AWAS CRINGE.

Cerita ini ditulis untuk kesenangan semata dan tidak ada maksud untuk menjelek jelekan anime Naruto atau siapapun.


Mohon untuk tidak meniru adegan yang tidak pantas di sini.

Enjoy...






Naruto mengetuk pintu sebuah apartemen pribadi. Berpikir pikir sapaan apa yang tepat untuk menyapa orang yang pernah menganiayamu dan yaah, penolongmu.

Pintu dibuka, mempersembahkan Sasori yang hanya memakai kimono dan menampilkan dada sampai pusarnya. Langsung menyuruh masuk Naruto tanpa berekspresi terkejut terlebih dahulu karena dia sudah memperkirakan akan kedatangan tamu Agung seperti Naruto. Tapi jujur,  dia terkesan Naruto mendapatkan alamat apartemen pribadinya secepat ini. Tidak mengajak orang lagi, terlebih dengan perban yang masih eksis dan melambai hallo padanya.

Naruto tak masuk lebih dalam, ia hanya bersandar di meja agak jauh dari sang tuan rumah sedangkan Sasori selonjoran di sofa panjang, punggung pria itu bersantai di punggung sofa, menatap Naruto.

Mungkin orang lain akan merasa salah tingkah jika dipandang seintens ini. Tapi lagat bocah itu kelewat santai, sampai membuat Sasori tersenyum simpul. Dalam artian gagal membuat Naruto berdebar.


Ya kalau kalian diposisi Naruto apa tidak bakalan tremor? Disatu ruangan, dua orang, beda gender, lakinya seperti predator, hanya pakai kimono mandi yang sebatas lutut. Di dalamnya entah memakai celana atau tidak, mungkin hanya boxer atau tidak sama sekali. Memandangimu dengan pandangan yang sulit diartikan. Lebih menyebalkan lagi, dia tampan. Dan perlu digarisbawahi bahwa orang tampan itu sangat rentan.




Rentan bikin kilap.





Kalau authornya sendiri pasti sudah minggat dan membanting pintu, bersumpah tidak akan kembali dan memaki sepanjang jalan.



Naruto membuka tasnya lalu mengambil bungkusan amplop berwarna coklat. Dia berujar dengan tenang.


" karena aku tak mendapatkan nomor rekeningmu, aku ganti dengan uang cash saja. Btw, terimakasih senpai, telah menyelamatkanku " kata Naruto disertai senyuman tulus. Walaupun sejujurnya ia tidak mencari nomor rekening Sasori sih, tapi dibuat basa basi gapapa lah ya.


Dari sini Sasori sadar, gadis ini punya sisi manis dan baik di tengah Citra yang buruk rupa. Dia tersenyum penuh arti. Menarik juga.

Akankah sebenarnya Naruto itu punya sifat yang tidak enakan juga? Apa mungkin gadis itu akan menurutinya jika dia meminta balas budi ? Dilihat dari manapun Naruto bukan tipe orang yang suka hutang budi. Mungkin ia bisa mencobanya, Gaara akan senang jika mendengar ini.



Naruto mendekat, mengulurkan amplop. Sedangkan Sasori mengulurkan tangan, tapi tidak menerima amplop melainkan mengelus tangan Naruto dengan sensual.

" Aku tidak butuh uangmu "


Naruto tidak berekspresi awalnya, tapi berubah menjadi senyum manis yang sangat teramat di paksakan sampai kedua matanya menyipit

" aku kemari niatku baik ya, jangan buat niat muliaku berubah menjadi niat membunuh orang " kata Naruto lalu menaruh amplop di meja samping Sasori, kemudian berbalik.

MOST WANTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang