Disclaimer : Anime Naruto adalah milik Masashi Kishimoto Sensei. Saya pinjem karena saya Cinta mereka.Rate : M
Warning : Au, Harsh Words, tidak sesuai EYD, bahasa amburadul, Genderswitch,FemNaru, Typo(s), OOC Always, Abal Abalan, Absurd, Aneh, Halu, Gaje, Humor Gagal dan AWAS CRINGE.
Cerita ini ditulis untuk kesenangan semata dan tidak ada maksud untuk menjelek jelekan anime Naruto atau siapapun.
Mohon untuk tidak meniru adegan yang tidak pantas di sini.
Enjoy...
" Klarifikasi "
Sasuke kira, masalahnya tidak akan jadi serumit ini. Ia kira rencana sederhana yang ia buat akan berjalan mulus mulus saja.
Heh Sas, memangnya ada rencana berjalan mulus tanpa ada halangan? Semesta tak akan sebaik itu. Ada saja hal yang membuat kita harus ngerem mendadak, lebih parahnya kita malah nyungsep. Karena era sekarang, mau mematahkan angan bukan hal yang sulit.
Lagi pula berjuang tanpa terjatuh itu tak akan terasa seru. Kejutan takdir memang menantang adrenalin.
Tapi tetap saja Sasuke tak akan mengira masalahnya jadi sekompleks ini.
Ia menghembuskan asap rokoknya memandang lampu kota dari apartemen pribadi pemberian ibunya. Sambil mempertahankan kewarasan yang ingin hengkang dari aliran darahnya. Mengabaikan perintah sang kakak untuk curhat masalah pribadinya. Ia hanya tidak tahu mau bicara seperti apa pada Aniki tersayangnya itu.
Ya walaupun kadang Sasuke pulang ke rumah yang ia gunakan waktu goukon yang berujung ia minggat ke klub karena ditinggal Naruto. Itu rumah kakaknya, karena kakaknya tidak ingin tinggal di mansion yang banyak maid, tukang kebun, dan pokoknya yang banyak orang.
Tapi karena ada beberapa alasan ia lebih suka tinggal di apartemen pribadinya ini, salah satunya karena tak ingin membuat kakaknya mengajukan pertanyaan layaknya wartawan.
Mari kita bahas kenapa bisa nasib Sasuke jadi seperti ini dan bagaimana awal Sasuke di tempatkan Author sableng ini di kondisi yang rumit seperti ini, dilain dia yang kecewa berat pada si bungsu Uchiha.
Singkat cerita, kisah ini dimulai hanya karena sebuah rendang ayam.
Agak nggak nyambung emang, tapi begitulah. Dan simak ulasannya dengan baik.
Malam itu, Sasuke berniat pergi nongkrong ke tempat yang biasa di kunjungi oleh beberapa orang temannya. Bersama Izuna, Sai, dan Utakata. Termasuk Gaara, Sasori dan lainnya.
Sasuke dan senpainya itu dulunya punya hubungan yang baik. Teman di tongkrongan yang biasa pesta atau hanya sekedar melepas penat atau teman minum bersama sampai pagi. Anak urakan mana peduli peraturan? Bagi mereka peraturan di buat untuk di langgar.
Saat Sasuke baru memasuki tempat tongkrongan, tiba tiba nenek Sasuke meneleponnya secara mendadak yang katanya telah memasak rendang ayam banyak. Itachi juga sudah disana dan menunggu makan malam bersama, begitu pula sang Kakek yang sudah menunggu kedatangan Sasuke dikarenakan Sasuke jarang berkunjung.
Mau tidak mau, Sasuke harus balik lagi ke rumah neneknya sebelum ia sempat menyapa teman temannya yang sudah duduk santai di sofa melingkar tempat biasa mereka nongkrong bersama. Karena klub ini milik keluarga Gaara, jadi mereka mendapatkan tempat VIP.
Sasuke tidak tahu kalau ada seorang gadis yang sudah memperhatikannya dari saat pintu otomatis membukakan diri untuk Sasuke.
Ya, gadis itu Sakura, yang sedang duduk sambil dipeluk pinggangnya oleh Gaara dengan mesra. Orang dari kota Suna yang party di Konoha hanya karena demi sang kekasih baru yang ia jumpai di trek balap tepatnya saat Sakura main di Shinjuku.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOST WANTED
FanfictionMEMANG SIAPA YANG MENDONGENG CERITA ROMAN PADAMU SIALAN!-Namikaze Naruto.