Disclaimer : Anime Naruto adalah milik Masashi Kishimoto Sensei. Saya pinjem karena saya suka mereka.
Rate : M
Warning : Au, Harsh Words, tidak sesuai EYD, bahasa amburadul, Genderswitch,FemNaru, Typo(s), OOC Always, Abal Abalan, Absurd, Aneh, Halu, Gaje, Humor Gagal dan AWAS CRINGE.
Cerita ini ditulis untuk kesenangan semata dan tidak ada maksud untuk menjelek jelekan anime Naruto atau siapapun.
Mohon untuk tidak meniru adegan yang tidak pantas di sini.
Enjoy...
.
.
.
Braaakkk!
" Bajingan kau! "
Bugh bugh buagh!
" Bedebah! Otakmu benar benar sudah menyatu dengan pantat rupanya! "
Buagh buagh
" Memang busuk otak kau! "
" Hana— "
Tendangan terakhir, hingga Kyuubi menabrak tembok dan batuk darah. Hana menarik nafas, dada wanita dewasa itu kembang kempis. Rok hitam dan jas miliknya belum sempat wanita itu ganti, sepertinya dia baru saja pulang dari kantor.
Sakura berada di balik tembok, badannya gemetar hebat mendengar Kurama dihajar oleh wanita kemarin yang pernah dia temui.
Kenapa ada banyak sekali wanita mengerikan di sini.
" Mana bocah itu! "
" Tidak ada! " Sentak Kurama.
" Omong kosong! " Hana kemudian masuk dengan tergesa, emosinya benar-benar tidak bisa ia padamkan. Sepulang kerja, ia mencari Kiba akan tetapi ibunya bilang jika tadi Kiba pergi terburu buru sampai meloncati pagar menyusul Nagato dan Shikamaru.
Memang feeling wanita itu tidak pernah salah.
Tangan Hana ditarik, dihentikan untuk tidak masuk ke dalam. Kurama menggeleng, berharap Hana akan meredakan amarahnya.
Buagh!
Badan Kurama dihempaskan begitu saja dengan satu tangan kiri wanita itu dan lagi-lagi menabrak tembok.
Ia menemukan Sakura dengan badan bergetar hampir menangis di balik tembok. Seringai Hana melebar, wanita itu mencengkeram erat leher Sakura lalu melemparkannya sampai mengenai meja kaca hingga pecah berantakan. Bunyi prang keras mengudara, hingga membuat bibi Yoshino menyusul mereka setelah mematikan kran.
" Belajar jadi jalang di mana kau bocah tengik! " Katanya dengan senyum mengerikan, seperti psikopat yang sedang menanamkan trauma pada korban " Besar juga jiwa penggodamu, kalau sudah besar mau jadi apa? Motivator? Atau mau jadi Arkeolog? Sepertinya tidak, karena kau sangat jauh dari kata cerdas, jauhnya sekitar perjalanan yang ditempuh dengan waktu selamanya " Hana berjongkok " atau, mungkin kau tidak akan pernah dewasa dan umurmu akan berakhir di usia sekarang? "
Dari arah depan ibu Shikamaru itu berlari sambil mengangkat roknya dan terkejut melihat Kurama.
" Kurama, ada apa ini. YA TUHAN KURAMA!!! " Pekiknya panik setelah melihat Kurama terduduk di lantai dengan bibir berdarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOST WANTED
FanfictionMEMANG SIAPA YANG MENDONGENG CERITA ROMAN PADAMU SIALAN!-Namikaze Naruto.