Most Wanted 22

1.1K 167 119
                                    

Disclaimer : Anime Naruto adalah milik Masashi Kishimoto Sensei. Saya pinjem karena saya suka mereka.

Rate : M

Warning : Au, Harsh Words, tidak sesuai EYD, bahasa amburadul, Genderswitch,FemNaru, Typo(s), OOC Always, Abal Abalan, Absurd, Aneh, Halu, Gaje, Humor Gagal dan AWAS CRINGE.

Cerita ini ditulis untuk kesenangan semata dan tidak ada maksud untuk menjelek jelekan anime Naruto atau siapapun.


Mohon untuk tidak meniru adegan yang tidak pantas di sini.





Enjoy...




" itu wajan di meja motivasinya apaaan? " Tanya Sasuke saat memasuki ruang makan. Dia diberi wejangan cosplay juri ala MasterChef untuk mengkritik masakan yang Naruto buat. Nagato dan Kiba ada kelas tambahan sedangkan Shikamaru diminta ayahnya menyusul ke kantor sepulang sekolah. Entah mau diapain.


" Aku males cuci piring " jawab Naruto lalu duduk di kursi.

Sasuke menyipit mendengar jawaban Naruto, lalu ia pergi mengambil piring sendiri dalam lemari.

" Aku sudah berbaik hati mengorbankan nyawa untuk jadi mal praktek masakanmu " katanya " mana Sudi aku langsung makan di tempat seperti Babi "


Naruto memutar bola matanya tapi tetap menerima uluran piring dari si bungsu Uchiha.



Erangan protes kembali mengudara kala mata onyx itu menangkap pemandangan alam tersaji diatas meja.


" ini apaan warnanya ungu? " Sasuke menarik sudut mulutnya konyol sambil memastikan benda di dalam wajan


" ini yang kau sebut sup ayam? " ulangnya pada si kuning yang hanya nyengir sambil menekuk kakinya di kursi. Ala ala orang nongkrong di angkringan.



" ayamnya dihantam oleh sejuta kerinduan, makanya babak belur " kata Naruto tidak ambil pusing akan warna supnya yang mengerikan.

Sasuke menghela nafas, sambil memindahkan benda yang dipanggil sup ayam ke dalam wadah lain " lain kali kalau mau buat sup ayam, kolnya yang biasa aja jangan yang warna ungu " katanya.


Naruto diam mengangguk, mencatat nasehat Sasuke diam diam dikepala sambil menerima wajan untuk dipindahkan ke tempat pencucian.


Sasuke akhirnya makan sedangkan Naruto masih diam dengan sup di meja menunggu kritikan pedas pemutus semangat hidup. Menunggu Sasuke melepehkan atau lebih buruknya menyemburkan makanannya.

" rasa ayam KDRT ternyata lumayan juga " komentar Sasuke setelah menelan suapan pertama— dalam artian masuk kategori enak. Hal itupun di sambut dengan senyum merekah ala orang pongah nan takabur dari si kuning.



Awal mula cerita ini disebabkan Sasuke keceplosan bahwa ia longgar, ia langsung diseret Naruto pulang untuk menjadi pencicip masakannya. Karena tidak ada korban lain dan dipastikan semuanya sibuk, Naruto dengan senang hati tangan terbuka lebar menculik si rambut raven ke rumahnya. Apalagi dari waktu itu memang Sasuke sering ke rumahnya main kalau ketiga temannya sedang ada kesibukan.




Setelahnya Sasuke pulang karena kakaknya menghubungi Sasuke memintanya untuk pulang ke rumah Itachi, ada hal penting yang ingin dibicarakan katanya. Dan saat itu pula Naruto sadar, semua temannya mempunyai kesibukan sedangkan Naruto masih Wira Wiri tidak berguna.






Naruto dilanda gabut malam ini ditambah ia ditinggal pergi sang kakak yang semakin kesini sibuknya kian ngadi-adi. Ia mengambil hoodienya lalu minggat pergi mencari supermarket untuk beli jajan. Semacam reward karena telah berhasil mencoba merelakan kakak laki-lakinya. Atau sebenarnya menghindari galau, bersedih hati yang bukan gayanya.



MOST WANTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang