Most Wanted 16

1.4K 195 105
                                    

Disclaimer : Anime Naruto adalah milik Masashi Kishimoto Sensei. Saya pinjem karena saya Cinta mereka.

Rate : M

Warning : Au, Harsh Words, tidak sesuai EYD, bahasa amburadul, Genderswitch,FemNaru, Typo(s), OOC Always, Abal Abalan, Absurd, Aneh, Halu, Gaje, Humor Gagal dan AWAS CRINGE.

Cerita ini ditulis untuk kesenangan semata dan tidak ada maksud untuk menjelek jelekan anime Naruto atau siapapun.

Mohon untuk tidak meniru adegan yang tidak pantas di sini.

Enjoy...

Hari ini, Naruto mengajak Nagato untuk pergi menemaninya ke apartemen Inari. Mau mengambil hardcase gambar setrika yang ia custom seminggu yang lalu katanya.

Rumahnya agak memasuki gang dan lumayan jauh dari rumah mereka, membuat Nagato tak henti hentinya mengomel pada sepupunya menyalahkan kenapa tidak besok sekalian di sekolah saja.

Ya maunya Naruto sekarang.

Nagato memarkirkan motornya di depan gang masuk ke apartemen Inari. Karena tempatnya hanya beberapa meter dari depan gang.

Naruto menaiki tangga menuju lantai tiga mencari nomor apartemen Inari yang katanya nomor 69.

Tok tok tok.

Pintu di buka dan menampilkan sambutan berupa senyuman ramah dari sang tuan rumah.

" masuk dulu, aku punya kopi rendah kalori " katanya dan langsung menggeret tangan Naruto tanpa menunggu yang bersangkutan menjawab.

Di belakang sana, Nagato memutar bola matanya malas.

" modus " cibirnya lalu menyusul Naruto masuk ke dalam tempat tinggal Inari.

.

.

.

Di tempat lain, kesialan tengah melanda seorang pria tampan. Yak betul, Uchiha Sasuke tengah dilanda kesialan.

Saat dirinya pulang dari membeli telur ayam di supermarket, dikarenakan saat ini ia ingin makan omelet buatan kakaknya, makanya jalan kakipun ia lakoni. Sebenarnya bisa saja ia menggunakan mobil miliknya ataupun milik kakaknya- walaupun ilegal karena ia belum punya surat ijin mengemudi -. Tapi namanya masa remaja, dilarang bukan berarti tidak bisa dilakukan.


Dan membicarakan tentang kesialan tadi, ia dipertemukan dengan wanita jelmaan medusa pink tengah menghadang jalannya.

Oh, dan kenapa Sasuke harus merutukinya?

Bukankah memang ia di setting selalu berkawan baik dengan yang namanya kesialan disini?

Chikuso ! Author kampret!

" Sasuke-kun " katanya dengan pandangan mantab.

" aku ingin membicarakan sesuatu yang penting denganmu, " katanya lalu membalikkan badannya " ikut aku sebentar " pintanya lalu berjalan terlebih dahulu.

Sakura terus berjalan di depannya, sesekali menoleh ke belakang untuk memastikan Sasuke masih mengikutinya.

Dan tentu saja, Sasuke mengikuti gadis itu sesuai permintaanya dan jangan lupakan dengan tentengan telur ayam di tangannya.

Ck, bagaimana mungkin orang seperti Sasuke seorang badboy, fakboy, playboy dan apapun sebutan untuk orang brengsek sedang menenteng plastik isi telur ayam layaknya anak SD yang diminta ibunya pergi ke warung.

MOST WANTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang