Disclaimer : Anime Naruto adalah milik Masashi Kishimoto Sensei. Saya pinjem karena saya suka mereka.
Rate : M
Warning : Au, Harsh Words, tidak sesuai EYD, bahasa amburadul, Genderswitch,FemNaru, Typo(s), OOC Always, Abal Abalan, Absurd, Aneh, Halu, Gaje, Humor Gagal dan AWAS CRINGE.
Cerita ini ditulis untuk kesenangan semata dan tidak ada maksud untuk menjelek jelekan anime Naruto atau siapapun.
Mohon untuk tidak meniru adegan yang tidak pantas di sini.
Enjoy...
Naruto mengupas sebuah jeruk sambil bersenandung pelan memecahkan keheningan yang memang mencekam dari awal. Hal ini sebelumnya memang tidak pernah terjadi namun entah kenapa, sekarang Naruto berada di kondisi itu.
" Naruto, " panggil Kurama.
Naruto mendongak " ya? "
Senyum simpul mengawali " jika Aniki membawa seorang wanita dan memperkenalkannya sebagai kekasih Aniki apakah kamu keberatan? " Kata Kurama dengan hati-hati.
Naruto tersenyum kecil, ia menghentikan tangannya. Akhirnya waktunya tiba juga. Naruto tersenyum kecut tidak mengira bahwa anikinya akan melakukan ini.
Tanpa beban, Naruto menjawab " boleh " katanya sambil meletakkan jeruk, nafsunya hilang seketika.
Kurama tersenyum lembut memandang Naruto yang tak lagi mengupas jeruk " dia wanita yang baik, Aniki yakin kau akan segera suka padanya "
" Iya " katanya. Itu perkataan Naruto terakhir dimalam itu sebelum ia langsung pergi ke kamarnya setelah membereskan makanannya.
Mungkin memang seharusnya sudah waktunya, Naruto akan menerima orang lain jika kakaknya mencintai seseorang. Dan seharusnya ia tidak boleh egois dengan apa yang ia inginkan, karena tak semua keinginanmu semesta akan merestuinya.
Semoga saja gadis itu benar-benar baik untuk kakaknya.
Dan
Jangan lupakan dengan kegiatan masa orientasi yang akan berlaku.
Bersiaplah wanita yang beruntung itu.
.
.
.
.
Sepulang sekolah Naruto bablas ke apartemen Gaara karena ia janji ada kurus privat dengan senpainya itu untuk belajar memasak. Sedangkan ketiga temannya sudah pulang setelah mengantar Naruto ke apartemen Gaara.
Naruto memakai apron bergambar kodok yang ia beli saat ia mampir ke supermarket untuk belanja apa yang Gaara minta. Tentu saja di temani oleh ketiga temannya yang— ya begitulah.
Mbak mbak kasirnya sampai geleng-geleng kepala melihat Nagato dan Naruto yang meributkan tepung bumbu antara Manasuka dan Saji-kun. Padahal cuma tepung, diributkan sampai mau menukar Naruto dengan permen karet. Pada akhirnya tidak jadi beli keduanya karena yang dibutuhkan adalah tepung terigu bukan tepung bumbu.
Pembelajaran kali ini, Naruto diajarkan cara membuat cookies, karena Gaara tidak sudi mengajarkan Naruto cara membuat ramen. Seperti biasa Naruto begitu patuh saat Gaara menyuruhnya ini dan itu, lalu pertandingan itu berakhir dengan Naruto akan memuji masakannya yang secara resmi itu adalah masakan Gaara. Gaara akui, sebenarnya Naruto gadis yang tekun dan selalu berusaha keras. Hal itu pula yang membuat Gaara luluh untuk mengajarinya banyak hal tentang memasak.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOST WANTED
FanfictionMEMANG SIAPA YANG MENDONGENG CERITA ROMAN PADAMU SIALAN!-Namikaze Naruto.