31 - Bukan Salah Paham

29 2 0
                                    

"Loh, kak Rafa??"

"Selamat pagi, pacar."

"Kok kakak di sini? Ehm, ngapain?"

"Astaga. Kamu gak liat apa? Aku udah rapi begini, pake seragam, mau ngapain lagi? Ya mau ke sekolah lah. Aku ke sini buat jemput pacar aku. Ayo, kita ke sekolah bareng!"

Hari ini adalah hari pertama setelah semalam Lala menerima cinta Rafa. Rafa begitu bahagia. Lelah penantiannya sudah berbuah hasil yang manis. Setelah segala macam usaha yang ia lakukan untuk membujuk Lala, Lala akhirnya luluh. Kini, pasangan fenomenal yang sering dibicarakan di kalangan anak-anak OSIS sudah resmi bersama.

"Tapi kak, aku gak minta kakak jemput aku kan? Biasanya juga aku bisa berangkat sama sopir atau naik angkutan umum. Kakak gak perlu--"

"Husstt, hey hey, La.. Sekarang kamu punya pacar. Mulai sekarang aku yang akan anter jemput kamu ke manapun. Apa kamu lebih suka berduaan sama sopir daripada sama aku? Udah lah, kamu nih masih ngerasa sungkan aja. Aku gak like kalo kamu begitu."

"Okey, ya udah deh, terserah kakak aja."

"Nah.. Gitu dong. Ayo! Kita bisa pergi sekarang? Kamu udah siap kan?"

"Iya kak."

"Sipp. Mari kita berangkat, sayang!"

Mereka pun pergi ke sekolah bersama. Begitu mereka sampai di sana, langkah mereka di koridor sekolah membuat beberapa anak heboh. Kabar jadiannya Lala dan Rafa sudah jadi trending topik pembicaraan anak-anak SMA Pertiwi hari ini. Tak sedikit yang menggoda mereka, sedangkan beberapa ucapan selamat pun mengalir.

"Ciee yang baru jadian. Jangan lupa 'pajak jadiannya' yaa!"

"Selamat Pak Ketos."

"Wah-wah. Apakah ini yang dinamakan korban cilok--eh cinlok maksudnya."

"Lala.. Kak Rafa.. Semoga langgeng ya!"

"Ada cerita baru nih, judulnya 'Cintaku Bersemi di OSIS'. Kalo buat Lala, cocoknya 'Love with My Ketos'. Hehehe."

Begitulah segala macam komentar teman-teman mereka. Lala yang mendengar itu jadi agak malu, sementara Rafa santai saja.

Mereka harus terpisah sejenak karena harus masuk kelas masing-masing. Jika saja mereka ada di kelas yang sama, sudah pasti Rafa tak bisa jauh-jauh dari Lala. Ia ingin lengket saja dengan Lala. Ketua OSIS SMA Pertiwi sepertinya kini mulai jadi bucin.

•••

Saat waktu istirahat tiba, Lala baru keluar dari kelasnya. Sebelumnya Rafa sudah berjanji akan menemuinya di waktu istirahat. Kini Lala masih menanti Rafa di bangku teras depan kelasnya.

Tiba-tiba ada suara yang menyapa Lala. Namun, ternyata itu bukan suara yang diharapkan Lala.

"Lala.. Hai!"

"Kakak, hai kak."

"Sendirian aja? Hm, kita ke kantin aja yuk!" ajak laki-laki itu.

"Ehm.. Gak deh kak, aku--"

"Oh, aku tau, kamu lagi nungguin Rafa ya?"

Lala mengangguk malu-malu, "Iya kak. Aku udah ada janji mau ke kantin bareng kak Rafa."

"Hmm.. Ya ya ya. Maklum lah ya, pasangan baru, masih uwu-uwunya. Kalo gitu gapapa La, kita ke kantin duluan aja, nanti kukabarin Rafa deh. Tadi tuh Rafa-nya masih dipanggil sama Pak Santoso."

"Oh gitu ya kak. Ehh apa ada masalah? Kak Rafa dipanggil--"

"Tenang aja. Setau aku gak ada apa-apa kok. Mungkin Pak Santoso cuma mau ngomongin soal OSIS sama Rafa. Ntar kita tanya aja sama orangnya, oke."

OSIS, I'M IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang