4 - Keputusan Zain

82 3 0
                                    

Lambat laun Zain menyadari bahwa Lala tidak bisa mencintainya dengan sepenuh hatinya. Lala masih sangat mencintai Rafa. Zain mengerti jika dirinya hanya dimanfaatkan oleh Lala agar Lala dapat mengingkari perasaannya pada Rafa.

Meski sangat menyayangi Lala, Zain tidak ingin terus-terusan hanya menjadi kekasih bayangan untuk Lala. Zain memutuskan untuk mengakhiri semua itu.

***

Lala menghadiri pesta perayaan hari ulang tahun Zain.

"Happy birthday ya kak!"

"Iya makasih sayang."

"Aku punya kado buat kakak. Buka aja!"

"Jam tangan??"

"Iya, aku pilihin itu khusus buat kakak. Kak Zain suka kan?"

"Aku suka. Makasih ya."

Selesai pesta itu, Lala justru mendapat kejutan dari Zain--keputusan Zain.

"Ehm, Lala. Aku mau bicarain sesuatu sama kamu."

"Ada apa kak?"

"Aku tau kok La, selama ini kamu gak pernah cinta sama aku kan? Kamu masih belum bisa lupain Rafa."

"Kak. Maksud kakak apa?"

"Lala, aku gak mau kamu maksain diri buat jalanin hubungan kita. Aku emang sayang sama kamu La, sayang banget, tapi justru itu aku lebih pengin kamu bahagia. Dan aku tau bahagia kamu itu bukan sama aku. Makasih kamu udah kasih aku kesempatan buat jadi pacar kamu. Sekarang, aku mau mending kita putus aja ya!"

"Tapi kak Zain, maafin aku kak, aku gak bermaksud manfaatin kakak."

"Aku ngerti La. Aku sama sekali gak marah sama kamu, jadi kamu gak perlu minta maaf. Kamu jangan sedih ya. Ini yang terbaik buat kita. Aku janji akan bantuin kamu buat dapetin cinta Rafa."

"Kak. Sampai kapan pun kakak tetep berarti buat aku."

"La, kamu kasihin ini ke Rafa aja ya!"

"Kak, tapi aku kasih ini buat hadiah ulang tahun kakak."

"Lala, bagi aku kehadiran kamu di pesta ini tuh udah bener-bener jadi kado terindah buat aku. Suatu saat kamu bisa kasihin ini ke Rafa. Aku yakin Rafa pasti suka."

Zain dan Lala putus. Zain ingin menepati janjinya pada Lala. Ia memberitahu Rafa tentang perasaan Lala.

"Eh Zain, ada apaan?"

"Raf. Gue mau ngomongin sesuatu sama lo."

"Ngomong aja bro. Ada apaan?"

"Gue dah putus sama Lala. Raf, Lala sebenernya dari dulu suka sama lo."

"Apa? Gila lo pasti bercanda. Gak mungkin lah."

"Gue serius Raf, lo harus percaya sama gue. Masa' lo gak pernah nyadar sih?"

"Ya. Kalo dia suka sama gue terus mau gimana coba? Gue kan dah punya Amel."

Zain merasa lega sudah memberi tahu Rafa. Mendengar perkataan Zain, Rafa jadi merasa aneh sendiri. Rafa akhir-akhir ini jadi sering memperhatikan Lala, diam-diam ia jadi menaruh simpati yang lebih untuk Lala.

Mungkinkah Rafa menyadari kalau ia mulai jatuh cinta pada Lala?

OSIS, I'M IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang