KAKI melangkah keluar dari lift VIP menuju ke arah kereta Lamborghini Aventadornya di parkin utama .
Namun , langkahnya terhenti apabila anak mata terpaku pada susuk tubuh Ailyn yang sedang berjalan menuju ke arah kereta .
Anak mata merenung belakang tubuh Ailyn yang baru sahaja ingin masuk ke dalam keretanya .
Kening sedikit bercantum apabila melihat gadis itu menoleh ke belakangnya dan kelihatan seakan terkejut setelah memandang ke belakang .
" Kau kan perempuan yang acah berani tadi ? Kenapa kau tak sepak jer muka aku ? Nak tengok patah ke tidak hidung mancung aku ni bila kena sepak dengan budak macam kau "
Ailyn menelan saliva kelat apabila kini lapan orang lelaki bertubuh besar memegang besi dan kayu keras di tangan mereka .
Lelaki kurus yang nyaris di patahkan hidung olehnya di dalam cafe tadi yang berdiri di hadapan sekali merenung tajam .
Ailyn semakin mengundur apabila sekumpulan lelaki tersebut semakin mendekat ke arahnya .
" Asal diam ? Takut ? Tadi berani sangat , cepatlah sepak muka aku "
Mereka melangkah semakin mendekat buatkan Ailyn bertambah takut .
" Suruh perempuan memang menang kau lah , tch tak gentle langsung cari gaduh dengan perempuan "
Serentak mereka menoleh apabila suara garau itu tiba tiba mencelah kata kata lelaki kurus itu .
Andrew berjalan ke arah Ailyn lalu berdiri di hadapan gadis itu seolah melindungi Ailyn di belakangnya .
" Wow , ada hero rupanya " ejek lelaki itu sambil ketawa bersama rakan samsengnya .
" Blah , atau aku hancurkan kepala kau " ujar Andrew tegas dengan pandangan tajam dan raut wajah dinginnya .
Namun , amarannya itu langsung tidak menakutkan puak lelaki samseng di hadapannya itu .
Malah mereka ketawa mengejek bagaikan amaran lelaki itu hanyalah jenaka buat mereka .
" Ingat aku takut dengan amaran budak tadika kau tu ? Apa je kau mampu buat huh ? Setakat nak pukul aku , ceh celah gigi jelah aku boleh lawan kau balik "
Andrew menarik nafasnya seakan menahan sabar dengan lelaki di hadapannya itu .
Ailyn di belakang sekadar mampu mengigit bibir bawahnya menahan debaran di dada sambil tidak henti berdoa agar tuhan melindungi dirinya .
" Asal diam ? Kecut ah tu ! " jerit salah satu dari puak lelaki kurus tersebut sambil meletakkan sebatang kayu pada bahunya .
Sekali lagi mereka ketawa mengejek , pantas Andrew menarik pistol kegemaran yang terselit pada seluar lalu di acu pada lelaki kurus itu .
Jelas kelihatan wajah pucat mereka melihat senjata api di tangan lelaki itu .
" Blah , sebelum aku betul betul hancurkan kepala kau "
" Argh ! Jangan ingat aku takut ! Aku akan cari perempuan tu hingga ke lubang cacing "
Setelah itu puak mereka terus beredar dari situ meninggalkan Andrew dan Ailyn .
YOU ARE READING
D E L L A N A
RomanceA I L Y D R E W " Game aint no fun without blood " - ANDREW RAYWENSIL " I fell in love with you , because your broken matched my broken " - AILYN DELLANA . - We are fate to be together - A I L Y D R E W