Mr. A's | 66

437 30 11
                                    

DULANG yang menampung segelas jus starwberry bersama beberapa potong kek red velvet di letak ke atas meja santai yang terdapat di kolam renang .

Dia kemudian menghenyak punggung tepat di hadapan kolam renang bersaiz sederhana itu .

Iris berkilau coklat cairnya merenung dalam takungan air kolam yang jernih warnanya .

Di tambahi pula suasana di kolam renang sederhana tersebut di kelilingi dengan pokok hijau mekar .

Mampu menenangkan dirinya yang sedang bersedih .

3 minggu . Dia menunggu suaminya agar datang untuk mengambilnya kembali .

Namun harapannya hanyalah sia sia .

Hatinya terguris dengan sikap lelaki itu yang tiba tiba berubah secara drastik .

Mesej dan panggilan yang di buat langsung tidak di balas apatah lagi di jawab .

Tampungan cecair jernih yang mula mengalir pada pipinya lantas di seka .

Dia rindukan suaminya , hakikatnya dia berasa bahagia di sini bersama ayah kandungnya tetapi kebahagian yang di beri oleh Andrew sama sekali tidak dapat untuk di samakan dengan Ivan .

Mereka berdua terlalu berbeza .

Dia sebagai anak ada batasnya untuk bermanja dengan sang ayah , tidak seperti dengan suaminya .

Jika di fikirkan balik tidak sangka jejaka tua bermata hijau cair yang bertembung dengannya dua kali sebelum ini rupanya ayah kandungnya .

Patutlah setiap kali mereka bertemu Ivan memandangnya dengan tatapan redup .

Namun apa yang dia tidak sangka adalah dia anak kepada musuh suaminya sendiri .

Dan anak kepada ketua mafia itali yang di geruni .

Adakah ini salahnya ? Memilih untuk pergi bersama Ivan dan tinggalkan suaminya sendirian .

Dia buat semua itu demi menyelamatkan ayah Darren , jadi adakah tindakan salah .

Hujung baju di gunakan bagi mengelap aliran air mata di ke dua belah pipinya .

Sekarang baru dia faham , perasaan menanggung rindu pada seseorang .

" Hey princess papa ? Buat apa tu ? "

Sapaan suara garau yang datang dari belakangnya buatkan dia lekas menyapu sisa air matanya .

" Why ? There's anything made you sad ? " tanya Ivan penuh prihatin seiring melabuh punggung di sisi Ailyn .

Ailyn hanya tersenyum tipis bersama gelengan kecil , tanda tiada .

Wajah tampan berkumis tipis ayahnya itu di tatapnya sebelum pandangannya melirik pada Fash yang berdiri tegak di belakang mereka berdua .

" Then why ? Do tell me princess "

Ailyn membetulkan lengan bajunya sekejap lalu pandangannya di naikkan menatap sepasang iris hijau milik ayahnya itu .

" Boleh Ailyn nak tanya sesuatu ? "

Gadis itu hanya membahasakan dirinya sebagai Ailyn walaupun dia tahu lelaki itu tidak suka akan nama tersebut .

" Boleh princess apa dia sayang ? "

Sekilas dia menjilat bibir bawahnya sebelum membuka mulut untuk mengatakan sesuatu pada Ivan .

" Mana mama ? Kenapa mama takde dekat sini ? Mama pergi mana ? Ailyn teringin nak jumpa mama "

D E L L A N A Where stories live. Discover now