XXIV

1.8K 255 19
                                    

Kedua perempuan berusia sama itu masih saling memberikan tatapan tajam dan menusuk setelah berpuluh detik berlalu. Lena akhirnya kembali mengeluarkan suara. "Nggak baik loh perempuan main ke rumah lelaki lajang. Apalagi sampai malem gini." Tekannya lagi dengan suara jengkel yang tak ditutupi.

"LENA!" Lalu teriakan lain terdengar. Seorang perempuan paruh baya menghampiri Rima dan Lena dengan tampilan khas menjelang tidur. "Ehh— maaf, siapa ya?" Rima tak mampu menahan dengusannya saat mendengar nada meremehkan dari perempuan paruh baya yang baru saja sampai. Sudah pasti mengetahui bahwa dua perempuan di depannya ini sengaja memprovokasinya.

Yang tidak ketiganya sadari, Keanu sudah berjalan mendekat. Membatalkan niatnya menaiki mobil.

"Ngapain perempuan main kerumah lelaki lajang malam-malam gini?" Si perempuan paruh baya melemparkan tatapan menilainya pada Rima.

"Calon istri saya Bu." Ketiganya menoleh secara dramatis—sebenarnya hanya dua perempuan asing itu saja. Rima menoleh haya dengan dengusan.

"Ohh—" yang lebih tua mengucap salah tingkah dengan tatapan tajam ke putrinya. "..calon Istri Mas Keanu. Kirain siapa." Lanjutnya salah tingkah.

"Tapi lebih baik lagi kalo bertamunya nggak sampai malam ya Mas, kan nggak enak sama tetangga lain."

"Sudah mau saya antar pulang, inginnya sih saya suruh nginep aja, tapi calon istri saya tetep minta diantar pulang karena merasa belum pantas berlama-lama di rumah calon suaminya."

"Wah bagus kalau begitu." Si perempuan paruh baya tersenyum cerah. Berbeda dengan putrinya yang malah semakin menunjukkan raut tidak sukanya. "Saya tunggu kabar baiknya ya Mas Keanu."

"Terima kasih Bu." Balas Keanu. "Bu, mengenai petugas PLN biar nanti saya yang urus."

"Hah? PLN?" Keanu dan Rima mengerutkan keningnya secara bersamaan. "PLN kenapa?" Rima melemparkan tatapan tajamnya pada Lena yang kini mengedarkan matanya menghindar. Bocah sialan! Geram Rima.

"Tadi anak Ibu bilang ada petugas PLN yang akan datang kembali besok." Jawab Keanu.

"Mau ngapain Mas? Emang Mas ada keluhan listrik? Tadi juga nggak ada pemeriksaan apa-apa kok."

"Anak Ibu yang sampaikan tadi saat kami sampai." Rimalah yang menjawab. Suara tegasnya kembali terdengar, membuat si perempuan muda mendengus sinis mendengarnya.

"Nggak ada kok Mas, tadi petugas PLN cuma pemeriksaan rutin biasa. Kan rumah Mas Keanu juga seringnya kosong, jadi petugasnya juga udah tahu dan juga nggak ada laporan apa-apa yang harus saya sampaikan ke Mas Keanu karena memang nggak ada perubahan meteran yang mencurigakan." Balas si perempuan yang paling tua. "Mungkin nanti setelah menikah ada Mbaknya yang nunggu di rumah ya." Sambungnya lebih ramah. Setelah mengetahui siapa perempuan mungil di depannya, perempuan paruh baya itu memang menjadi ramah dan tidak memandangi Rima tajam.

"Baik Bu. Kalau gitu kami permisi." Ujar Keanu. "Kamu masuk aja, biar Mas yang urus gerbangnya." Lanjut Keanu berbicara pada Rima yang menurut tanpa mengeluarkan bantahan.

Memutar kakinya, Rima berjalan cepat menuju kursi penumpang mobil.

"Besok ganti yang otomatis aja Mas kalau gitu." Si perempuan baru baya kembali berucap. "Capek juga kalau harus buka tutup gerbang."

"Iya Bu, nanti saya diskusikan dengan calon istri saya." Mendengar Keanu yang terus menekan pada panggilan calon istri, Lena menghentakkan kakinya kesal dan berlari menuju rumahnya yang berjarak tak terlalu jauh dari rumah Keanu.

"Yaudah, kalau gitu hati-hati ya Mas." Ibu RTnya mengangguk dan mengikuti jejak anaknya menjauhi rumah Keanu. Si pria memandangi kepergian dua perempuan itu datar dan kembali melanjutkan niatnya yang sempat tertunda. Yaitu mengantar Rima pulang. Mendorong gerbang rumahnya hingga ujung, Keanu kemudian berlari masuk ke dalam mobil dan mengeluarkan mobilnya dengan cepat lalu setelahnya kembali turun dan menutup serta mengunci gerbangnya. Setelah memastikan gerbangnya terkunci, Keanu kembali masuk ke kursi kemudi dan menjalankan mobilnya. Setelah mengantar Rima, Ia berniat bermalam di rumah orang tuanya untuk membicarakan perihal lamaran yang akan ia lakukan pada hari rabu ini.

end | GRAVITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang