XII

1.8K 293 20
                                    

Demi apa yaampun itu si Jeykey upload jam 03:05 KST! Aku tehhh syok banget ihhhhh. Nangis aku liatnya huhuhuhu. Karena aku happy banget, ku kasih lagi ya!😭😭

Btw hati-hati typo, kayanya banyak bertebaran hehe, koreksi aja nanti aku perbaiki. Selamat membaca!

* * * * *

Melangkah turun dari mobil dan di sambut oleh payung yang dikuasai oleh Keanu, Rima berjalan dengan langkah satu persatu kearah lobi hotel. Di belakangnya ada Erin yang di payungi petugas hotel dan baris terakhir ada dua polisi yang masih harus memeriksa indentitas Rima serta Erin.

Tanpa canggung, Keanu melingkarkan tangannya ke sekitaran pinggul Rima saat keduanya berhasil menginjakkan kaki di lobi hotel. Keanu menarik Rima mendekat saat tangannya mendapati gemetar samar dari tubuh Rima.

Keanu membawa Rima kearah sofa yang salah satunya tergeletak jaket milik Keanu. Mendudukkanya di sana, Keanu menyampirkan jaketnya pada bahu Rima dan ia berlutut tepat di hadapan Rima. Memeriksa tubuh Rima secara teliti.

"Malam Pak." Hanya Keanu yang menolah ke belakang kepalanya. Setelah memastikan siapa yang berdiri disana, Keanu bangkit dan berdiri tepat di hadapan dua polisi dengan pakaian semi resminya. Sedangkan Erin diarahkan untuk duduk di samping sofa yang di duduki Rima.

"Kami dari Polresta Yogyakarta Bapak. Saya Marwan, dan ini rekan patroli saya Madun." Ujar si polisi yang sebelumnya bertugas sebagai pengemudi. "Kami menemukan Mbak Rima dan temannya di sekitaran pasar Bantul sedang berteduh."

Keanu yang mengetahui jarak antara Bandul dan Hotel tempat Rima menetap cukup jauh secara spontan menolehkan kepalanya ke arah Rima yang masih menunduk dengan kedua tangan saling mengepal, menghalau gemetar yang semakin kentara.

"Apa saja yang diperlukan untuk cross check identitas? Calon istri saya sudah terlalu kedinginan." Kedua polisi itu refleks memperhatikan kedua perempuan yang duduk berdampingan di sofa lobi hotel.

"Kami hanya perlu menyamakan identitas dua Mbaknya dengan tamu di hotel Pak." Jawab Marwan.

"Betul Pak." Petugas hotel yang sejak tadi masih berdiri disana menjawab. "Ibu Khiriema Judith dan Ibu Erina Vilda memang betul tamu hotel kami." Sambungnya. "Kalau di perlukan, Bapak-Bapak silahkan ikut saya untuk mengeceknya di bagian informasi." Kedua polisi itu lalu mengangguk dan mengikuti si petugas. Sebetulnya kedua polisi itu percaya, tetapi mereka harus menjalankan seluruh SOP yang berlaku.

"Ayo naik aja." Ujar Keanu dengan uluran tangan ke arah Rima.

"Sebentar, aku belum bilang makasih sama Pak polisinya." Balas Rima tetap menundukkan kepalanya.

Menghela nafasnya lelah, Keanu menurut dan beranjak pergi menghampiri kedua polisi yang berdiri di depan meja resepsionis.

"Terus gue tidur sendiri nih?" Dengan suara gemetarnya, Erin bersemangat melemparkan ledekannya.

"Kok dia bisa nemuin kita ya Rin?" Rima akhirnya mendongak. Manik putri bungsu pasangan Judiht itu saling tatap dengan manik Erin yang juga terlihat pucat.

"Jodoh kali. Kan kita nggak tau Tuhan ngasih jalan gimana." Balas Erin acuh. "Bisa dilihatkan, bahkan kabur kesini aja Lo dengan mudah di temukan, Rim." Sambung Erin cuek. Sengaja menampakkan keacuhannya agar Rima tak curiga jika ialah pelaku utama terbongkarnya lokasi persembunyian mereka.

"Ya udah sih, kasih kesempatan. 2 minggukan?"

"Lo mau gue kalah?" Geram Rima. Giginya bergemeretak gemas.

end | GRAVITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang