XXV

1.8K 251 38
                                    

Hari-hari Rima berjalan dengan sedikit keributan, hari Minggu dilewati dengan hari bersih-bersih, lalu Senin dilewati dengan ramainya nasabah saat pagi sampai sore hari dan rumahnya juga ikut ramai karena Ibu dan Ayahnya ternyata sudah sampai pada pukul 3 sore. Selasa semakin terasa ricuh karena Ibu dan Resa sibuk menyiapkan segala macam menu yang akan mereka pilih pada hari Rabu. Di hari Selasa pula lah orang tua Rima baru memutuskan akan melaksanakan lamaran pada pukul berapa.

Lalu pada hari Rabunya, hari dimana keluarga Keanu akan datang, Resa dan Erinlah yang paling ribut dan berisik. Terus beradu mulut untuk memenangkan siapa yang akan merias Rima. Si pemilik acara hanya duduk tenang memperhatikan bagaimana kedua orang terdekatnya itu tak ingin saling mengalah. Bahkan Ibunya tak memperdulikan keributan itu dan memilih sibuk dengan kegiatan menata makanan katering yang baru saja sampai. Ya betul, tak ingin menyusahkan dirinya sendiri, Ibunya memilih menggunakan jasa katering untuk sajian makan mereka nanti. Yang Ibunya lakukan hanya berbelanja side makanan seperti kue-kue dan sajian kecil.

"Suit!" Rima tak menutupi tawa kencangnya saat lontaran geram Erin terdengar.

"Nggak mau! Kamu curang kalo suit!"

"Curang dari mananya Mbak? Berarti aku aja yang rias Rima." Balas Erin, kedua tangannya sudah berkacak pinggang.

"Kamu menang terus kalo suit, Mbak nggak mau."

Erin mendengus penuh amarah. "Heh aku menangkan emang karena jago, Mbak nggak bisa suit kok nyalahin aku?"

"Dek.." Rima menoleh kaget pada Ibunya yang tiba-tiba menepuk bahunya yang sedang bersandar di sofa ruang tamu. "Ada temen kamu, Rosa namanya." Lanjut si Ibu memberi tahu. Mengangguk, Rima bangkit dari posisi duduknya dan berjalan ke arah pintu. Rosa memang berniat datang, malah si perempuan calon istri Jeje sudah meminta izin pada Rima saat hari Selasa kemarin. Katanya ia ingin menjadi pendamping di keluarga perempuan, biar Jeje saja yang menemani Keanu. Karena bagaimanapun Jeje memang teman paling dekat Keanu diantara teman sekolahnya yang lain.

"Mbak.." Rima mempersilahkan Rosa masuk yang tampilannya cantik mengenakan batik dan rok lilit. "Maaf ya Mbak rumahnya sempit, nggak nyasar kan Mbak?"

"Nggak kok, tadi aku dianter Jeje juga kesini. Tapi dia langsung caw ke rumah Keanu." Rima mengangguk-angguk mengerti dan kembali mempersihlahkan Rosa untuk duduk di sofa.

"Ayah Rima lagi keluar Mbak, tadi udah ketemu Ibu kan?" Rosa mengangguk. "Nah yang di depan itu, yang rambutnya bule, sahabat aku Erin. Yang satunya Mbak aku, Resa namanya."

"Mereka emang suka bertengkar?"

"Mereka lagi ribut soal siapa yang bakal riasin aku, dari selesai sholat dzuhur tadi nggak selesai-selesai." Jawab Rima.

"Eh iya kamu belum make up, sama aku aja kalau gitu. Aku bukan MUA terkenal sih, tapi lumayan kalo lowong suka isi waktu jadi perias." Rima tersenyum lebar, jelas tau bagaimana apiknya riasan yang mampu di buat Rosa. Mereka berteman di social media omong-omong, jadi Rima sering melihat kalau Rosa sedang menghabiskan waktu luangnya itu.

"Boleh kalo Mbak nggak keberatan, di kamar aja ya Mbak berarti." Bersamaan dengan selesainya kalimat Rima, Ibunya mendekat. "Kamu rapi-rapi cepet. Acaranya kan habis ashar."

"Iya Bu, ini juga mau rapi-rapi."

"Itu tapi Mbakmu sama Erin belum sudah debatnya."Rima dan Rosa spontan menoleh ke tengah ruangan yang lebih dalam.

"Rima di bantu Mbak Rosa Bu." Ibunya ber-oh ria dan mempersihlakan keduanya untuk bergegas. "Nanti Ibu bawain minum ya. Makasih loh Rosa."

"Iya Bu sama-sama." Balas Rosa manis.

end | GRAVITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang