Prolog

57.3K 3.4K 312
                                    

Tahu cerita ini dari mana guys?

Sebelum baca pastiin kalian ga ada niatan buat bawa cerita lain ke cerita ini, begitu pun sebaliknya

Yang mau bawa-bawa cerita lain boleh angkat kaki dari sekarang. Iya aku maksa.

Tolong hargai setiap cerita yang dibuat Author dengan memberikan Vote, Komentar dan tidak membeda-bedakan cerita dengan yang lainn.

Cerita ini sudah Tamat dari tiga bulan lalu bulan September 2021 kalau tidak percaya bisa cek Instagram dentaraaa_ atau dsntrrr_ atau bisa cek komentar di lapak ini bisa keliatan yang komen dari lama.

Belum revisi dan masih banyak typo 🙏🙏 cerita ini akan aku publish ulang bertahap niatnya perhari atau dua hari sekali, jadi buat kalian yang lagi baca bisa baca saat aku update yaa. Untuk alur gaakan ada perubahan yang signifikan, hanya ditambah sedikit konflik dan perubahan ending sedikit jadi pastiin kalian baca dari ulang biar ga bingung yaa,

Cerita ini sengaja aku publish disini karena versi barunya akan aku publish di wattpad jadi akan ada 2 versi yang bisa kalian baca dan terserah mau baca yang mana yang jelas alurnya jauh beda yaa

Nunggu ceritanya tamat? Telat keburu kalian Nemu part

"CERITA INI DI HAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN."

Selamat membaca

****

"Turun gak!"

"Gak mau."

"Turun atau gue teriak nih."

Raga menatap Tifa serius, perempuan itu kalau lagi marah-marah ternyata lebih menggemaskan.

"Ngapain malah senyum-senyum, gila Lo!"

"Cie merhatiin."

Tifa menghela napasnya gusar. Dengan terpaksa, sepertianya ia harus bertindak kasar terhadap cowok dibelakangnya ini.

Latifa menurunkan kaca helmnya, tangannya sudah siap meluncurkan aksi nekatnya.

"WOIII GILAA GUA HAMPIR JATOH BANGSAT." teriak Raga saat Latifa menancap gas tanpa aba-aba kepada cowok itu.

Seperti tersadar akan sesuatu, perempuan itu mengerem.

"Adohh, buset. Dendam banget si Lo sama gue."

"Ngapain Lo peluk-peluk gue. Dasar mesum." Latifa turun dari motornya lalu memukui Raga dengan tas punggungnya.

"Eh apaansi ampun, ampun sumpah gua sengaja."

Latifa melotot, sedetik kemudian Raga kembali mendapat serangan mematikan dari perempuan itu.

Bukannya merasa kesakitan, Raga justru malah tersenyum.

"Ngapain malah ketawa, gue galangi ngelenong ya."

Saat perempuan itu ingin kembali melayangkan pukulannya, Raga dengan gesit menahan pergerakan kedua tangan Latifa.

Matanya menatap manik perempuan itu dengan seksama.

Kerutan di dahi Latifa semakin banyak saat Raga hanya diam menatap dirinya tanpa kata sedikit pun.

Merasa waspada, perempuan itu menggunakan kepalanya untuk dia benturkan di hidung Raga.

Latifa tersenyum saat kedua tangannya sudah terlepas, perempuan itu berlari sekuat tenaga meninggalkan motor yang sempat ia pinjam tadi kepada teman osisnya untuk membeli barang.

Raga meringis kesakitan, saat hidungnya membentur kepala Latifa. Cowok itu terus mengelus puncak hidungnya, berharap rasa sakitnya bisa hilang.

Menyadari jika motor dia tinggal begitu saja, Raga jadi memikirkan cara untuk balas dendam kepada perempuan itu.

Latifa, satu-satunya perempuan yang berhasil membuat harga dirinya jatuh karena penolakan.

Latifa, yang selalu menang untuk kabur jika dirinya memaksakan diri untuk bersama perempuan itu.

Intinya, Latifa satu-satunya perempuan yang membuat Raga semakin hari semakin dibuat kagum akan pesona perempuan itu.

"Welcome to the world babe."

Raga tersenyum, membayangkan bagaimana jika nanti perempuan itu mampu bertekuk lutut karena menyukai dirinya.

****
Bersambung

Follow Ig
dentaraaa_
Latifaadyaksma
Ragajanuar.p

Tiktok jaejaembulll_

Salam sayang

Dentara ❤️❤️❤️

BCS : RAGALATIFA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang