48. Kesempatan dalam Kesempitan

10.2K 980 46
                                    

Kali ini Den gamau banyak omong

Yang penting kalian tetep spam komentar dan vote ya

BTW RATE PART KALI INI 17+

DIHARAPKAN BIJAK DALAM MEMBACA YA GUYS

So

Enjoy you read

Selamat membaca

****

-Kehadiranmu sudah membuat hidupku jauh lebih baik-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Kehadiranmu sudah membuat hidupku jauh lebih baik-

Ayo pacaran by Dentara

****

Latifa menuntun Raga untuk menemui Abi, harusnya cowok itu masih membutuhkan dua hari lagi untuk pemulihan, namun saat Latifa menelfon Abi masuk rumah sakit, cowok itu bergegas minta di jemput supaya bisa menemui anaknya itu, jadilah Latifa harus menjemput suaminya itu dulu kerumah sakit lain.

Latifa melihat Resi yang sedang menangis tersedu-sedu, disampingnya ada Asri yang mencoba menenangkan.

"Bun, Ma." Keduanya menoleh, Resi terus mengatakan maaf kepada Latifa dan Raga sambil terisak.

"Maafin bunda, bunda lengah jagain Abi." Latifa memeluk sang bunda, jelas saja ini bukan hanya salah sang bunda, ini juga salahnya yang terlalu merepotkan sang bunda disaat bundanya itu sedang memiliki kesibukan lain.

Latifa mengelus punggung Resi pelan, "Bunda, memangnya Abi kenapa bisa sampai begini?"

Raga berjongkok, cowok itu mengelus lengan sang mertua dengan tersenyum, "Bun, Abi alergi kacang. Ini juga salah Raga karena ga ngasih tahu bunda." Latifa melotot, Raga pernah bercerita kalau Abi pernah hampir meninggal karena waktu itu Raga membelika Abi susu kedelai. Saat itulah Raga tahu kalau sang anak ternyata alergi kacang, soalnya ada ibu-ibu yang bilang katanya susu kedelai bagus untuk tubuh. Namanya juga cowok, gatahu apa-apa, dibilang A ya dilakuin aja. Padahal jika tubuh anaknya diberikan asupan kacang, anaknya akan merasa gatal-gatal sampai kemerahan dan bahkan bisa langsung tak sadarkan diri.

Resi lebih terkejut jadi karena mengetahui fakta itu, "Bunda minta maaf, tadi pas bunda lagi bikin roti Abi bunda biarin diatas meja makan, bunda galihat dia tiba-tiba ngecolek selai kacang yang bunda lupa tutup." Resi masih terisak, Raga tersenyum merangkul Resi. Raga merasakan Latifa ada dua disini.

Resi benar-benar mirip dengan Latifa. Eh salah kebalik, Latifa sangat mirip dengan bundanya.

"Iya, udah Res gapapa. Lagian Abinya juga udh baik-baik aja, udah di obatin. Jangan nangis lagi ya. Besok-besok kita jagain Abinya gantian," ujar Asri mencoba menenangkan.

BCS : RAGALATIFA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang