34. Dalam dekapan

8.7K 1K 69
                                    

YUHUU

DEN KEMBALI

BERSAMA RAGA LATIFA DAN ABI DISINI

BERSAMA RAGA LATIFA DAN ABI DISINI

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada yang masih melek?

Jangan lupa memberikan vote, komentar dan bantu share cerita ini ke teman-teman kalian dan sosial media kalian ya

Terima kasih

Selamat membaca

Latifa pernah berpikir dan bertanya kepada hatinya, apakah perasaan yang dia miliki untuk Raga sebesar perasaan Raga untuk dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Latifa pernah berpikir dan bertanya kepada hatinya, apakah perasaan yang dia miliki untuk Raga sebesar perasaan Raga untuk dirinya. Latifa masih ragu dengan perasannya, dia tidak mau memberikan harapan palsu untuknya dan Raga.

Rasanya akan sangat menyakitkan, jika dia sendiri tahu kalau dia terjebak rasa yang bukan miliknya.

Latifa masih bertahan di belakang pintu, hening dan sepi. Ia tak tahu apakah Raga masih berada diluar atau sudah pergi.

Tok ... Tok ... Tok ...

Latifa terkejut mendengar ketukan pintu yang tiba-tiba.

"Lo datang kan di ulang tahu Abi lusa nanti." Raga bersuara dengan getir, Latifa tahu kalau pria itu tengah menahan Isak tangisnya. Latifa memejamkan matanya. Ia tak sanggup untuk bertemu Raga sekarang. Ia belum siap.

"Pergi Ga, jangan ganggu gue lagi."

Raga menempelkan dahinya di daun pintu, matanya ikut terpejam, ia tak bisa memikirkan cara lain untuk membujuk gadisnya itu, Raga merutuki dirinya karena tidak bisa konsisten dengan hatinya. Harusnya Raga bisa memposisikan Metana dengan baik. Bagaimana pun juga, hidupnya sekarang sudah ada Latifa. Metana hanya masa lalu yang ada karena kesalahan. Mereka berdua tak seharusnya melanjutkan kisah mereka yang memang tak pernah mereka mulai.

"Tolong maafin gue Fa." Disisa pertahanannya Raga kembali berseru lemah. Setetes air mata Jatuh dari sudut mata Raga, membasahi lantai tempat dia berpijak. Setetes namun berhasil menumpahkan segala emosi dan penyesalannya.

BCS : RAGALATIFA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang