32. Pelan-pelan Ga

10.8K 942 39
                                    

Kamu berhasil terlihat baik-baik saja dikala hatimu terluka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamu berhasil terlihat baik-baik saja dikala hatimu terluka

Ayo pacaran!

****

Dua Minggu berlalu, sejak saat itu Raga benar-benar kehilangan kontak dengan Latifa, Raga mengerti bagaimana perasaan Latifa, Raga juga paham mengapa Latifa bisa semarah itu kepadanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua Minggu berlalu, sejak saat itu Raga benar-benar kehilangan kontak dengan Latifa, Raga mengerti bagaimana perasaan Latifa, Raga juga paham mengapa Latifa bisa semarah itu kepadanya. Namun rasa rindu Raga kepada perempuan itu sudah terlalu banyak. Ia tak sanggup lagi untuk menahannya.

Raga baru saja memarkirkan motornya di tempat biasa, tangannya menyisir asal rambutnya yang sudah panjang, sepertinya hari ini Raga akan kena omel sang Ketos lagi karena rambutnya belum juga di pangkas.

Raga berjalan menuju Loby, banyak murid yang tertahan entah karena atribut tidak lengkap, rambut gondrong ataupun kaos kaki yang berwarna-warni.

Hari ini upacara, mereka akan dihukum berdiri didepan tepat disamping tiang bendera berdiri. Saat menyadari kontak mata dengan Latifa, Raga tersenyum tipis, perempuan itu terlihat baik-baik saja, tidak ada bekas tangis di bawah matanya. Latifa terlihat baik-baik saja saat berpisah jarak dengannya. Apakah selama ini Latifa memang tak memiliki perasaan apapun untuknya?

"Kak, belum dicukur lagi rambutnya?" Raga masih terdiam saat Latifa mulai menegur kesalahannya.

"Kak?" Latifa melambaikan tangannya di depan wajah Raga. Cowok itu terkejut sampai mengerjapkan mata berkali-kali.

"Eh iya, kenapa?"

"Rambutnya, belum di cukur lagi?" Raga teringat akan peringatan perempuan itu terkahir kali. Ia tersenyum tipis.

"Belum sempet." Cowok itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Ikut barisan sana ya kak, setelah upacara akan ada hadiah khusus." Raga menatap Latifa yang sejak tadi selalu memutus dan menghindari tatapan matanya.

BCS : RAGALATIFA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang