Part 23

289 44 14
                                    

🌼 Blooming Flower 🌼

'Menangislah, namun ingat bahwa dunia masih membutuhkanmu"

Can you see my heart - Heize

Don't forget to click the vote Button!

Don't forget to click the vote Button!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

20.15 kst.

Suara mesin dari pembersih lantai berdering keras di seluruh ruangan keluarga. Para maid melakukan rutinitas seperti biasa dengan menyapu dan mengepel lantai di setiap penjuru rumah.

Nenek yu sebagai penanggung jawab kebersihan dan kerapihan rumah, merasa ada yang janggal dengan salah satu pegawainya.

"Mengapa nayeon belum kembali?" gumamnya seraya menatap sebuah jendela di balik gumpalan tirai.

"Ini sudah jam delapan, dia seharusnya sudah mulai bekerja"gumam nenek yu.

Lama berkutik dalam pikirannya, nenek yu tersentak saat mendengar suara dari salah satu maid-nya. Tepatnya sang maid yang pernah ia lihat bersama nayeon 2 hari yang lalu.

"Nyonya yu"

"Nayeon pulang lebih awal"

"Dia datang dan pulang lebih awal?"tanya nenek yu.

"Iya, dia terlihat sangat terburu buru"ucap sejin.

"Apa yang sebenarnya terjadi?"gumam nenek yu dengan pandangan bingung.

"Dimana nyonya Jeon?"tanya nenek yu.

"Dia pergi dan kembali ke London"jawab sejin.

Tak ingin menerka ataupun menebak, nenek yu memutar tubuhnya dan berjalan menaiki tangga untuk menuju kamar nayeon. Pintu bercat putih itu perlahan terbuka saat tangannya mendorong mundur sang gagang, tanpa menunggu lama lagi ia melangkah masuk dan menutup kembali pintu agar tak ada yang bisa menangkap kehadirannya.

Kosong dan hampa.

Itulah yang dirasakan nenek yu saat pertama kali memasuki kamar nayeon, pikirannya mulai bertanya dan mencari jawaban atas alasan sang yeoja yang tak kunjung pulang ke rumah.

Tepat saat kepalanya menoleh ke arah meja rias, ia menangkap sebuah surat yang tergeletak tegap diantara kaca dan laci meja tersebut. Nenek yu berjalan menedekat lalu menarik sepucuk kertas yang terlipat rapi oleh tangan terampil seseorang.

Ia langsung membukanya dan membaca setiap kalimat yang tertulis oleh sebuah tinta pena. Suara nayeon tanpa disadari menggema di telinganya bersamaan dengan sang batin yang meresapi setiap inci dari tulisan singkat di dalam kertas tersebut.

Nenek yu,

Orangtuaku tiba tiba memintaku untuk kembali ke kampung.

Blooming FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang