Part 22

329 45 21
                                    

🌼 Blooming Flower 🌼

'Tertawa dan tersenyum adalah dua hal yang mudah, meski begitu tidak ada satu orang pun yang mengaku bahwa mereka bisa melakukannya dengan sukarela'

—As one - happy song feat kiggen

Don't forget to click the vote Button!

Don't forget to click the vote Button!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

📍Universitas Yonsei

Hari berganti pagi, nayeon yang baru sampai di kampus tengah berdiri menatap pemandangan lapangan dari dalam kaca gedung. Cahaya terik tiba tiba menembus wajah nayeon yang sedang termenung memikirkan sesuatu.

Yeoja itu menghelah nafas berat lalu memundurkan langkahnya ke belakang. Bukan karena terganggu sinar matahari, melainkan karena ia baru saja teringat tentang ucapan seseorang kemarin.

"Apa yang nenek yu bicarakan? Kenapa dia bisa mengatakan hal seperti itu padaku"gumam nayeon dengan nada menggerutu.

Setiap menit—nayeon menggeram kesal hanya karena mengingat ucapan nenek yu tentang rencana bagus yang dibuatnya. Ekspetasi yang bahkan tak pernah diharapkannya itu seolah memang pantas untuk tak dianggap.

Flashback on;

"Rencananya adalah menaburkan kelopak mawar di kasur Jungkook, nyalakan lilin disepanjang sudut dan putar lagu ungkapan cinta yang romantis"

"Lalu anak kalian lahir, dan kamu tak perlu pergi dari rumah ini"ucap nenek yu seraya tersenyum lebar.

"T-tapi, mengapa secepat itu?"tanya nayeon terkejut.

"Tentu saja"jawab nenek yu.

"Aku sangat menantikannya. Jungkook juga sudah dewasa"

"Aku benar benar ingin melihat generasi keempat dari keluarga ini"ucap nenek yu.

"Nyonya yu, memiliki anak bukanlah hal yang sederhana. Kami masih kuliah"sela nayeon.

"Aish, sebenarnya kamu tahu tidak cara melahirkan anak?"tanya nenek yu.

"A-aku tahu—"

"Karena kamu tahu berarti kita bisa menggunakan rencana ini!"potong nenek yu.

Flashback off;

"Rencana macam apa itu!"teriak nayeon keras.

Yeoja itu lagi lagi menghelah nafasnya, memikirkan ucapan nenek yu kemarin membuatnya sampai tak bisa fokus untuk sekedar membalas sapaan seseorang dari arah belakang.

"Nayeon!"

"Nayeon-ah!"

Sang empu yang dipanggil langsung membalikkan badannya ketika mendengar teriakan keras, jujur saja nayeon merasa terkejut juga malu secara bersamaan.

Blooming FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang