'Ujian terbesar sepasang kekasih adalah saat mereka harus diberi pilihan antara kebahagiaan diri sendiri atau kebahagiaan orang lain'
—BTS - Lights—
Don't forget to click the vote Button!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
09.35 kst.
Di depan sebuah rumah yang berhadapan dengan air mancur dan pohon pohon tinggi—BT4 kecuali Jungkook sedang berdiri sambil berbincang mengenai sesuatu.
"Aku masih tidak percaya dengan apa yang kulihat semalam"ucap jin.
"Ini sudah zaman modern, tapi hal seperti itu mungkin tak berlaku lagi bagi bibi jeon"lanjutnya.
"Mengapa dia sangat ingin memaksakan kehendaknya pada Jungkook?"tanya jin.
"Pasti ada alasan yang membuat bibi jeon sampai tega berbuat seperti itu"balas Jimin.
"Alasan apa? Karena uang?"tanya jin.
"Keluarga Jeon bahkan sudah sangat kaya. Mengapa perlu uang lagi?"
"Grup jeon sedang dalam masa krisis"ucap taehyung.
"Taehyung, apa maksudnya?"tanya jin bingung.
"Pelaku penusukan Jungkook kemarin berkata bahwa dia ingin balas dendam. Mungkin bukan hanya pada hotel saja..."
"Tapi perusahaan jeon juga"ucap taehyung.
"Jika benar begitu, masalah ini tak bisa kita sepelekan"sahut jin.
"Menurutku kita harus berbuat sesuatu"ucapnya.
"Sekarang yang paling penting adalah mencegah Jungkook untuk tak melakukan sesuatu yang bisa membuatnya menyesal"ucap taehyung.
"Ayo kita cari nayeon"
________
Sofa berukuran sedang itu menjadi saksi bisu dari sesosok perempuan yang tengah terduduk pilu di atasnya. Suara isakan kecil menjadi pengiring irama yang melantun di sepanjang bagian rumah.
Tok tok tok.
Kala suara ketukan pintu tiba tiba terdengar keras—nayeon langsung mengangkat kepalanya dan bergegas melihat siapa yang berkunjung di tengah siang bolong seperti ini.
Cahaya dari sinar matahari menyeruak masuk bersamaan dengan pintu yang perlahan terbuka lebar. Menampilkan sesosok 3 orang laki laki dan 1 orang perempuan yang sangat familiar di mata nayeon.
Sungguh—rasa kecewa bahkan masih sempat nayeon rasakan kala tak mendapat kenyataan bahwa Jungkooklah yang datang kesini.
