T u j u h

1.5K 123 0
                                    

"Sebegitu bencinya 'kah mama sama aku?"
~Latisha~

~Happy Reading~

***

Latisha melangkahkan kakinya memasuki rumah. Gadis itu baru saja pulang dari sekolahnya dengan menggunakan ojek online.

Kenapa tidak pulang bersama Gavian?

Entahlah. Gavian tiba-tiba menghilang. Latisha sudah mencarinya ke seluruh penjuru sekolah, namun dia tidak ada ada sama sekali. Bahkan saat Latisha mencoba menghubunginya, handphone laki-laki itu sama sekali tidak aktif.

Mungkin saja dia pulang duluan karena ada urusan mendadak. Latisha berpikir positif. Ia malah lebih tenang saat tidak pulang bersama Gavian, karena menurutnya, pulang bersama Gavian hanya akan membuat remaja itu merasa terbebani.

Latisha merupakan tipe orang yang sangat tidak mau membebani orang lain. Jika dia bisa melakukannya sendiri, kenapa harus dibantu? Pikirnya. Lagipula, dia selalu melakukan hal apapun sendirian sedari kecil, jadi dia sudah terbiasa bekerja sendiri.

"Darimana kamu? Kenapa pulangnya sore banget?" Sebuah suara terdengar oleh Latisha. Ya, suara suara siapa lagi itu selain suara mamanya yang amat sinis?

"Aku ada kelas tambahan," elak Latisha tak ingin berdebat.

"Udah berani bohong yah kamu sama Mama?! Tadi Mama telpon wali kelas kamu, katanya kamu sama sekali gak ada kelas tambahan!" sergah sang mama menatap tajam putri sulungnya. "Jadi kamu darimana? Jawab!"

"Main ke klub! Puas?!" Latisha mengangkat wajahnya, menghadap sang mama yang tepat berdiri di depannya. Raut wajah gadis itu menunjukkan kekesalan.

PLAK!

Hanya sepersekian detik setelah Latisha menjawab pertanyaan mamanya, gadis itu telah ditampar keras di bagian pipi kanannya, bahkan sampai meninggalkan bekas merah nan perih.

"NGAPAIN KAMU MAIN KESANA?! MAU JADI ANAK KURANG AJAR?!" pekik sang mama menunjukan amukannya.

"YA! AKU MAU JADI ANAK YANG KURANG AJAR DAN GAK TAU MALU, BIAR KALIAN BISA LANGSUNG USIR AKU DARI RUMAH NERAKA INI!" balas Latisha memekik tak kalah keras.

Sang mama tampak tersentak sejenak. Setelah nafasnya memburu. "KAMU!"

Grep!

Dengan cepat, sang mama menarik salah satu tangan Latisha dengan erat, lalu menyeret gadis itu menuju ke halaman belakang.

"Mama! Mama lepasin! Ini sakit!" Latisha berusaha memberontak, tapi tenaga dan tubuhnya tak merestui.

Bruk!

Latisha didorong tanpa belas kasihan ke dalam ruangan kosong yang berada tepat di bagian belakang kediaman keluarga Xavier.

Blam!

Pintu ditutup rapat lalu dikunci dari luar, meninggalkan Latisha sendirian di dalamnya.

"MAMA! MAMA TOLONG BUKA! AKU TAKUT GELAP, MA! TOLONG!" Latisha berteriak dari arah dalam sembari menggedor-gedor pintu dan memohon ke sang mama.

"Karena kamu udah berani bohong, dan main ke tempat yang gak bener! Kamu Mama hukum! Diam di dalam sampai besok pagi!" seru mamanya kemudian melangkah pergi meninggalkan ruangan tersebut.

"MAMA! TOLONG BUKA, MA, PLEASE!" Latisha masih berusaha menggedor-gedor pintu seraya berteriak memanggil sang mama, namun tak ada jawaban sama sekali.

This Really Hurts [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang