T i g a

2.3K 166 6
                                    

"Gak ada yang namanya persahabatan di antara cowok sama cewek. Pasti ada yang nyimpen perasaan lebih."
~Evano River Ardana~

~Happy Reading~

***

"Gavian!" Sebuah panggilan menginterupsi laki-laki dengan rambut hitamnya.

Ia yang baru saja hendak melangkah memasuki gedung sekolahnya, sontak jadi berhenti dan mengalihkan atensinya ke asal suara panggilan tersebut.

"Latisha?"

Seorang gadis yang tak lain adalah Latisha, berlari menghampirinya.

"Lo naik ojek?" tanyanya pada Latisha.

Dengan cepat Latisha mengangguk. "Ya, papa sibuk dan gak bisa nganter aku ke sekolah." Ia menjawab.

Gavian mengangguk-anggukkan kepalanya paham. "Gimana kalo gua antar-jemput aja lo tiap hari?" saran Gavian berucap serius di sebelah Latisha.

"Gak usah! Kamu nganter dan nemenin aku check-up aja itu udah lebih dari cukup. Aku nggak mau nyusahin kamu," tolak Latisha halus.


"Lo gak pernah nyusahin gua, Tisha!" tegas Gavian.

"Tapi Vian, aku–"

"Gavian!" Ucapan Latisha berhasil terpotong karena seseorang memanggil nama Gavian.

Latisha dan Gavian pun menoleh, hingga manik mereka mendapati seorang lelaki yang terlihat sebaya dengan mereka.

"Lo dicariin Krystal," tukas laki-laki yang baru datang tersebut.

Gavian mengangguk sekali, lalu menatap Latisha sejenak. "Tisha gua duluan, ya. Ingat! Lo pulang bareng gua! Jangan pulang sendirian!" seru Gavian, kemudian berlari meninggalkan Latisha bersama laki-laki yang memanggilnya tadi.

Latisha menghela nafas berat. Ia menatap punggung sahabatnya-Gavian, yang perlahan menjauh. "Gavian benar-benar gak bisa dibantah," gumam Latisha disertai senyuman kecil yang tampak menghias wajah ayunya.

"Kalian masih sahabatan?"

Latisha tersentak kala laki-laki di sebelahnya berbicara. Dengan cepat dia menoleh. "I ... ya. Memangnya gak boleh?" balas Latisha menatap bingung laki-laki itu.

"Gak ada yang namanya persahabatan di antara cowok sama cewek. Pasti ada yang nyimpen perasaan lebih. Mendingan lo cari temen cewek aja deh, daripada nanti ada yang sakit hati," jelas laki-laki itu langsung mendapati celengan dari Latisha.

"Gak! Gavian itu sahabat sekaligus temen pertama yang aku punya. Aku gak bisa ngelepasin dia begitu aja, Evan," ungkap Latisha dengan tegas kepada si Evano-lelaki di sebelahnya.

"Serah lo dah, gua cuman ngasih saran." Evano membalas tak peduli.

***

Bel istirahat telah berbunyi sekitar sepuluh menit yang lalu. Para siswa-siswi Chandana High School kini sudah memenuhi kantin sekolah guna mengisi perut mereka yang keroncongan.

Tak, tak, tak ...

Atensi semua mata berhasil teralihkan oleh beberapa suara langkah kaki yang terdengar memasuki wilayah kantin.

This Really Hurts [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang