T u j u h B e l a s

1.6K 130 10
                                    

"Lo udah kalah."

~Happy Reading~

***

Prit!

Sesi pertandingan kedua dimulai. Para pemain, baik dari Tim G maupun Tim N kembali mengeluarkan tenaga ekstra mereka untuk mencetak skor, tak terkecuali kedua Kapten Tim yang terlihat sangat fokus bertanding. Mata keduanya tak luput sedikit pun dari bola, maupun pergerakan lawan.

Narendra maju dengan sigap, memasuki kawasan tim lawan kala teman satu tim-nya hendak mengoperkan bola.

Tap!

Gagal. Bola berhasil direbut lebih dulu oleh tim lawan.

"Ck!" Narendra berdecak kesal. Bisa-bisanya ia tak mendapatkan bola-nya.

Gavian berseringai tipis saat melihat wajah kesal Narendra. Ada sedikit gejolak perasaan senang dalam dirinya.

Keadaan seketika berbalik. Tim N yang tadinya telah memimpin pergerakan bola, kini digantikan oleh Tim G.

Gavian berlari mengikuti pergerakan bola yang berada pada temannya. Ia berusaha fokus, tak ingin mengulang kesalahan yang sama dengan apa yang Rendra lakukan beberapa detik yang lalu.

Set!

Tap!

Tiba-tiba, bola dioperkan kepada Gavian. Gavian yang sudah tau, dengan mudahnya mengambil alih bola. Ia terus berlari, menghindari tim lawan yang berusaha merebut bola dari dirinya.

Matanya menatap fokus ke depan, lebih tepatnya ke arah gawang dari Tim N yang berjarak beberapa meter dari pandangannya. Tenaganya ia kerahkan, berlari lebih cepat. Kakinya ia kuatkan, bersiap untuk menendang. Mulutnya bergerak, mengucap aba-aba.

Set!

Seketika, bola melesat cepat di udara menuju ke gawang Tim N, dan ...

Grep!

... gagal. Kiper berhasil menghentikan bola yang hendak memasuki gawang.

"Cih!" decih Gavian mengepalkan erat tangannya.

"Belum bisa, Bro!" Sebuah suara mengintrupsi Gavian. Ia menoleh ke belakang dan mendapati Rendra dengan wajah angkuh, khas miliknya.

"Memang. Ini baru pemanasan," balas Gavian tak kalah angkuh.

Keduanya saling menatap tajam sejenak, kemudian kembali fokus ke pertandingan.

***

Lima belas menit telah berlalu semenjak sesi kedua dimulai. Artinya, ada lima menit lagi waktu yang tersisa.

Kedua tim masih belum ber-progres. Skor masih seri dengan perbandingan 1:1, dan di menit-menit terakhir inilah sisa kesempatan kedua tim untuk mencetak gol serta memenangkan pertandingan.

Keringat bercucuran deras dari para pemain. Tenaga mereka juga hampir terkuras habis, tapi mereka masih belum boleh menyerah. Masih ada kemenangan yang menunggu di depan sana.

This Really Hurts [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang