Malam hari Donghae kembali ke taman untuk mencari sapu tangannya yang hilang.
"Dimana kauu! Sial!” keluh Donghae.
Dia berkeliling mencari disekitar bangku taman yang didudukinya saat siang. Tapi sayangnya, dia sama sekali tidak bisa menemukan sapu tangannya. Sehingga dia merasa sangat frustasi dan stress. Terlebih lagi sapu tangan itu adalah pemberian dewa Hoo saat dulu dia dilantik.
Flashback.
Didalam gereja. Donghae diangkat sebagai malaikat yang ditugaskan untuk bertanggung jawab atas binatang di bumi. Dan sebagai bukti pengangkatannya, dia diberikan sapu tangan putih. Sapu tangan itu adalah identitas Donghae sebagai malaikat, dan itu menghubungkan bumi dengan langit.
Dewa Hoo melipat sapu tangan itu dan menyelipkannya di saku Donghae. "Jadi, jangan sampai hilang. Pastikan kau selalu membawanya."
Flashback off.
“Tidak. Tidak mungkin.” gumam Donghae dengan panik saat mengingat itu.
•••
Saputangan Donghae sekarang ada di tangan Yoona. Sampai tidur pun Yoona masih menggenggamnya.
Yoona mengigau dalam tidurnya. "Keluarlah pengecut! Bedebah!" teriak Yoona dalam tidurnya sambil menendang. Lalu tiba- tiba saja kakinya terasa kram, sehingga dia pun terbangun. Yoona bangun perlahan.
"Ahh!" rintih Yoona memegangi kakinya yang kram Yoona kemudian menekan bel disamping meja beberapa kali.
Yunho datang ke kamar Yoona untuk mengompres kaki Yoona yang kram.
"Kau terus bermimpi buruk?"
"Semua mimpiku buruk. Semuanya berwarna cerah." ujar Yoona.
"Besok...." ucap Yunho menggantungkan kalimatnya.
"Aku tidak mau datang ke Fantasia." sela Yoona.
"Aku bertanya kapan kau akan pergi ke kolumbarium. Mereka sangat tidak bijaksana. Bagaimana bisa mereka mengadakannya di hari ini?" Keluh Yunho kesal. "Yoona, aku akan selalu memihakmu. Aku tidak peduli apapun itu."
"Paman Yunho. Terkadang aku ketakutan. Bagaimana kau bisa selalu memihakku? Bagaimana kau bisa membantuku mengatur semuanya? Kenapa kau memihakku apapun tindakanku? Seharusnya kau memanggilku tuan putri gila, berandal, dan bedebah. Bukankah wajar melakukan itu?"
"Yoona-ya." balas Yunho melembut.
"Jangan memanggilku begitu. Pergilah. Aku lelah." pinta Yoona lalu berbarig lagi.
"Aku tahu dirimu yang sesungguhnya."
"Jangan sok tahu. Aku sudah bilang padamu untuk berhenti berpura- pura seperti kau tahu." balas Yoona dingin.
Yunho memperhatikan foto kecil Yoona bersama mendiang orang tua Yoona yang berada diatas meja. Yunho tersenyum fokus melihat ke arah foto Yoona saat masih kecil.
Flashback.
Pertunjukan Sekolah Balet Elena Tahun 1999.
Yoona tampak bahagia menarikan tarian balet di atas panggung bersama teman-temannya. Para penonton bertepuk tangan begitu pertunjukkan selesai. Para wartawan pun datang meliput acara itu.
Yunho merekam Yoona yang sedang bersama orang tuanya sehabis turun dari panggung. Ayah Yoona memberitahu kalau Paman Yunho adalah sopir baru mereka. Tetapi Yoona tampak cemberut.
"Halo Tuan Putri." sapa Yunho hangat. "Namaku Jung Yunho. Aku siap melayanimu dengan baik."
Yoona masih dengan wajah dingin khas anak kecil memalingkan mukanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love
FanfictionLee Donghae adalah sosok malaikat tampan yang dikenal ceroboh dan selalu membuat masalah, hingga suatu hari ia terlibat sebuah kejadian yang serius sehingga membuat ia tinggal dan dihukum di bumi. Untuk bisa kembali ke surga ia harus menyelesaikan t...