#24

38 3 2
                                    

Donghae dan Yoona pulang bersama dengan bergandengan tangan, sesekali mereka melontarkan candaan dan mentertawakan diri mereka masing-masing.

"Apa yang akan terjadi padamu saat gagal dalam misi?" tanya Yoona penasaran.

"Aku masih belum tahu."

“Kau disuruh membuatku jatuh cinta lagi, tapi kau malah jatuh cinta. Artinya kau gagal. Apa yang akan terjadi padamu? Kau akan dimarahi di surga?” tanya Yoona penasaran sekaligus cemas.

“Misiku belum selesai. Aku sedang mencari cara untuk tetap bersamamu. Aku pasti akan menemukannya. Percayalah padaku.” balas Donghae menatap mata Yoona dan memegang erat tangannya.

•~•

Di dalam kamarnya Donghae menatap tanggal di kalender, ia berpikir sejenak.

Donghae akhirnya menemui Ji Woo di cafe.

"Bagaimana cara kau bisa menjadi manusia?"

"Sebegitu pentingnya kah?" tanya Ji Woo menolak memberitahu.

"Seol Hee, aku tahu kau merasa menderita karena kehilangan Seol Hee, karena itu kau terobsesi pada Yoona. Seharusnya kau mengerti diriku."

“Awalnya memiliki keinginan mungkin tampak menggoda. Padahal itu berbisa, menyengat, dan sangat menyakitkan.” Ji Woo mulai menasehati Donghae.

“Aku bisa menanggung semua itu, karena aku juga pernah menjadi manusia. Saat kau mendorongku ke air, aku mulai ingat siapa diriku.” Donghae menceritakan tentang penonton pertama Yoona, anak laki-laki yang melihat tarian pertama Yoona, itu adalah dirinya. Sehingga Donghae sangat yakin, kalau ia dikirim untuk Yoona adalah bentuk perlindungannya.

"Mustahil. Karena banyak orang bodoh hancur setelah asal menyimpulkan bahwa insiden tertentu telah direncanakan oleh Dia. Kau tidak bisa menjadi manusia. Meski itu bisa, maka aku tidak akan mengizinkanmu."

“Kenapa?”

“Karena agar itu terjadi, Yoona harus mati.” jawab Ji Woo serius.

Donghae pulang ke rumah dan Yoona langsung menyambutnya dengan senang.

Yoona memperlihatkan benih bunga yang dibelinya kepada Donghae. "Aku ingin menanamnya sebagai pengingat kembalinya kita. Bunga itu bisa mekar di musim semi berikutnya, maka kita harus menanamnya di musim gugur."

“Musim semi berikutnya?” tanya Donghae menatap Yoona.

“Saat musim gugur tiba, mari menanamnya bersama.” jawab Yoona tersenyum.

Donghae teringat kembali perkataan Ji Woo kepadanya.

“Hanya malaikat yang menerima cinta sejati yang bisa menjadi manusia.”

Donghae balas tersenyum dan menawarkan bantuan pada Yoona untuk memasukan tanah ke dalam pot bunga. Donghae mengerjakan itu sambil mengingat perkataan Ji Woo.

“Cinta yang berkorban adalah tiketmu untuk menjadi manusia.”

•~•

Tengah malam. Gwang il datang ke studio Fantasia dan menaruh sebuah amplop coklat didalam salah satu loker di ruang ganti.

Pagi hari Geun-hye membuka lokernya, dan menemukan sebuah amplop coklat. Geun-hye melihat ke sekitar, tapi tidak ada orang yang tampak mencurigakan, ia kemudian membuka amplop itu dan membaca surat yang ada didalamnya.

“Kau pikir kecelakaan tiga tahun lalu hanya kebetulan? Hentikan Ibu.” Geun-hye membaca surat itu dengan terkejut.

Tepat disaat itu, Yoona datang. Geun-hye segera menyembunyikan surat itu didalam tasnya.

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang