#13

116 8 1
                                    

Di taman. Ketika Donghae memberitahu Yoona supaya menyerah saja, serta berhenti menari untuk Fantasia. Ji Woo yang kebetulan lewat, dan mendengar itu dan ia tampak marah mendengarkan perkataan Donghae tersebut.

Ji Woo terus mengikuti mereka berdua dari jauh, dan mendengarkan pembicaraan mereka berdua. Dan dengan raut tampak marah, Ji Woo mengepalkan tangannya dengan kuat menahan amarah.

Saat Donghae berada di jembatan dan tertawa sendirian. Ji Woo pun langsung menyerangnya, dan menyuruhnya untuk pergi dari sisi Yoona, Karena Donghae memberontak, maka tanpa sengaja mereka berdua pun jatuh ke dalam laut bersama- sama.

“Aku tidak tahu. Aku pikir aku bisa tahu seperti apa manusia, jika aku mengambil tubuh mereka. Tapi, sepertinya tidak. Kenapa manusia seperti ini? Saat aku menyukai seseorang, kenapa dadaku sakit? Aku tahu ini harapan yang sia- sia, tapi kenapa aku terus menginginkan dan berharap lebih? Kenapa manusia mencintai sedemikian bodohnya?”

Didalam air, Donghae berpikir keras mengenai manusia dan cinta. Lalu saat sadar bahwa Ji Woo berada di hadapannya dan tidak sadarkan diri, maka Donghae pun mendorongnya ke atas untuk menyelamatkannya.

Kemudian Donghae berusaha untuk berenang ke atas, tapi ia tidak bisa karena ia mulai kehabisan nafas. Donghae mengulurkan tangannya, berusaha menggapai sesuatu, tapi tidak ada yang bisa di gapainya didalam air.

Seorang anak laki-laki berpegangan di batu tebing. Tapi karena ia sudah tidak kuat berpegangan, maka ia pun terjatuh ke dalam air.

Ketika Donghae tersadar, Donghae sudah berada di dekat mobil ambulans dan lengannya cedera. Lalu ia teringat tentang Ji Woo, jadi dengan cemas ia pun langsung bangkit duduk dan memberitahu petugas.

“Pria yang jatuh bersamaku. Apa dia belum keluar?” tanya Donghae. Lalu si petugas pun menghubungi rekannya untuk mencari pria lain yang juga terjatuh di dalam air. Mendengar itu, Donghae semakin cemas, “Cepat. Dia manusia… bisa mati…”

Kata-kata Donghae terhenti, ketika Donghae tanpa sengaja melihat sosok Ji Woo yang tampak baik-baik saja, dan berada di pinggir sungai memperhatikannya. Dan Donghae pun merasa sangat bingung, Donghae melihat Ji Woo pergi dari sungai begitu saja.

"Biarkan aku pulang. Aku bersumpah aku akan segera sembuh."

"Tidak bisa. Kau harus istirahat dulu disini. Karena kau terus mengeluarkan darah sehingga harus melakukan X-ray." perintah dokter.

Dan dengan terpaksa, Donghae pun menurut.

Sambil berbaring, Donghae mengingat kembali anak kecil laki-laki yang dilihatnya, dan Donghae bertanya-tanya apa yang terus dilihatnya itu, seperti bukan mimpi atau ramalan. Kemudian Donghae mengingat mengenai sosok Ji Woo yang dilihatnya dipinggir sungai, Donghae yakin bahwa itu benar Ji Woo dan Donghae berharap Ji Woo baik-baik saja.

Tapi tiba-tiba seperti sadar akan sesuatu, Donghae langsung bangkit duduk. “Kenapa dia menyerang dan mencengkeram tenggorokanku? Kenapa orang yang beradab melakukan itu?” tanya Donghae dengan kesal. “Jangan- jangan…”

Donghae mengingat kembali perkataannya ditaman pada Yoona. “Apa dia dengar? Jika dia dengar, apa itu alasannya?” pikir Donghae cemas.

“Tentu saja.” jawab Ji Woo yang ternyata berada ditempat tidur sebelah. Ji Woo membuka tirai yang membatasi ruang, dan mengejutkan Donghae. “Memberi tahu penari untuk berhenti adalah seperti merenggut nyawa mereka.”

“Apa maksudmu?” tanya Donghae tidak mengerti.

“Sesudah Yoona buta, tahukah kau dia mencoba bunuh diri? Dia baru bisa melihat kembali dan memutuskan untuk menari lagi. Dan kau katakan untuk menyerah? Berhenti? Memang siapa kau? Siapa kau berhak melontarkan omong kosong seperti itu? Berhentilah melamun. Yoona berdiri di tepi tebing. Satu langkah saja dan dia merosot ke dalam kegelapan. Jangan mendorong dia! Karena itu lubang api baginya!” bentak Ji Woo. "Tolong undurkan diri sebagai sekretaris Yoona dan enyah dari sini. Jika tidak aku akan melemparkanmu ke dalam lubang penuh api." tegas Ji Woo memperingatkan lalu ia pun pergi.

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang