#15

37 5 1
                                    

"Lim Yoona!"

Teriak Donghae memanggil Yoona yang datang mencarinya.

Donghae melambaikan tangannya yang bebas ke arah Yoona, sementara tangannya yang lain memegang balon.

Yoona tersenyum cerah melihat Donghae yang berada di hadapannya.

Donghae dan Yoona berjalan sambil bergandengan tangan, lalu kemudian mereka duduk di kursi taman.

“Ini mimpi, kan?” tanya Yoona.

“Benar.” jawab Donghae tersenyum.

“Lalu, dalam mimpi ini, mari berfoto sampai kita tua. Lihat kedepan.” Yoona mengarahkan wajah Donghae ke arah kamera dengan bersandar di bahu Donghae.

Click

Foto kedua. Yoona memakai pakaian pengantin putih. Sementara Donghae memakai tuxsedo hitam. Lalu sambil bergadengan tangan, dan tersenyum.

Click

Foto ketiga. Rambut Yoona serta Donghae sudah mulai memutih sebagian, dengan masih wajah yang sangat bahagia.

Click

Foto keempat. Rambut Donghae sudah memutih sepenuhnya. Mereka berdua memakai pakaian hanbok.

Click

Yoona serta Donghae saling bertatapan sambil tersenyum, kemudian mereka saling medekatkan wajah mereka.

Yoona terbangun dari mimpinya, Yoona sebenarnya menolak untuk bangun dan ingin melanjutkan kembali tidurnya. “Mari tidur lebih lama. Aku bisa tidur. Tidur. Teruskan. Teruskan.” gumam Yoona, tapi sayangnya ia tidak bisa.

Dengan kesal, Yoona pun bangun. “Harusnya aku tidur lebih lama. Oh, apa- apaan aku? Yoona, kau pasti gila.” keluh Yoona saat sudah sepenuh tersadar.

Saat di dapur Yoona membaca resep di internet dan mulai memasak. Kali ini Yoona berhasil memasak telur dengan baik. Yoona membuat dua buah roti panggang dengan telur. Setelah selesai, Yoona mulai berpikir "Alasan apa yang harus aku katakan agar tidak terlalu kentara bahwa aku sengaja membuat dua porsi sarapan."

“Ada bahan sisa, jadi aku membuatnya. Tidak bisa dibuang begitu saja.” Yoona menghela nafas, “Dia akan paham, kan?”

Yoona lalu menaruh sarapan yang telah dibuatnya ke atas meja. Dan tepat disaat itu, Donghae pulang.

Yoona menoleh menyadari keberadaan Donghae di sampingnya. “Kau sudah pulang. Ayo sarapan. Ini lebih enak dari kemarin.” ucap Yoona dengan ramah. “Kau keluar sepagi ini untuk olahraga? Kau mau air?” tanya Yoona lagi saat melihat penampilan Donghae seperti habis berlari.

“Nona. Ada sesuatu yang ingin kukatakan. Ini sangat penting.” sela Donghae dengan raut wajah serius.

“Apa?”

“Aku ingin berhenti dari pekerjaanku. Aku ingin pindah dari rumah ini.”

Yoona memandang Donghae dengan sangat terkejut. “Apa katamu? Apa yang kau bicarakan?” tanya Yoona tidak bisa percaya dengan pendengarannya barusan.

“Terima kasih untuk selama ini.” balas Donghae dengan pelan, Donghae membungkuk dan pergi.

Yoona mengejar Donghae, berusaha menghentikannya. “Kenapa? Pasti ada alasan. Kenapa mendadak seperti ini?” teriak Yoona menuntut penjelasan.

“Maaf.” jawab Donghae tanpa menjelaskan.

“Ini konyol. Apa yang sudah kau katakan? Kau bilang, aku tidak akan sendirian apapun pilihanku. Kau benci melihatku menderita. Semua itu bohong? Pikiranmu berubah dalam sehari?”

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang