#29

42 3 0
                                    

Ji Woo memperhatikan undangan pernikahan Yoona dan Donghae. Lalu ia mencoba untuk menghubungi Yoona, tapi sayangnya ponsel Yoona sedang tidak aktif. Kemudian ia pun mencoba untuk menghubungi Donghae, tapi sebelum Ji Woo melakukannya, dewa Hoo datang secara tiba-tiba.

"Kau sungguh khawatir sudah membuat masalah?” tanya dewa Hoo langsung.

“Kau harus berhenti menerobos masuk ke rumahku.” balas Ji Woo dengan sikap tenang. "Kau sudah menemui Donghae dan Yoona?"

“Dengarkan dengan cermat apa yang akan kusampaikan.” ucap dewa Hoo dengan raut wajah serius.

Dan mendengar itu, Ji Woo langsung memperhatikannya.

•~~•

Donghae mendekati Geum-runa, dan mendorongnya ke dinding. Donghae mencekik leher Geum-runa dengan kuat, sehingga Geum-runa kesulitan untuk bernafas.

“Apa kau sungguh akan membunuhku?” tanya Geum-runa pelan.

Donghae diam sambil menatap tajam Geum-runa. Takdir Yoona yang harusnya meninggal di tangan orang jahat, Donghae tidak bisa menerima takdir itu, ia ingin mengubah takdir tersebut. “Kenapa? Kenapa kau melakukan ini?” teriak Donghae bertanya.

Joon Soo datang dari belakang dan memukul Donghae menggunakan balok kayu. Sehingga Geum-runa langsung berlari dari sana.

Donghae bangkit berdiri bertarung melawan Joon Soo. Donghae berhasil menjatuhkan Joon Soo, ia mencekik leher Joon Soo dan menahannya dilantai. “Sudah kubilang untuk menjauh dari kejahatan!”

Joon Soo tidak bisa bernafas, hingga wajahnya memerah dan karena ia sadar bahwa ia tidak mungkin bisa lepas dari Donghae, maka ia pun mengeluarkan pisau yang berada di dalam sakunya, dan menusuk Donghae.

Donghae meringis kesakitan memegang perutnya yang tertusuk. Joon Soo kembali ingin menyerang dan menusuk Donghae yang sedang lengah. Donghae yang melihatnya langsung sigap mendorongnya menjauh.

Dewa Hoo datang disaat itu, “Kau tidak boleh ikut campur dalam kehidupan manusia. Jika ada darah di tanganmu, kau tak akan pernah diampuni. Kau akan segera lenyap!” hardik dewa Hoo.

“Untuk menyelamatkannya, aku harus menyingkirkan siapa yang mencoba membunuhnya. Itulah satu-satunya cara untuk mengubah takdirnya!” balas Donghae berteriak.

"Lee Donghae!"

Dengan kesakitan sambil memegang bagian perutnya yang tertusuk, Donghae berdiri dan berbicara dengan sikap pesimis. "Aku akan lenyap, jadi sebelum itu terjadi, aku akan menyelamatkan Yoona." Donghae kemudian berjalan perlahan untuk pergi darisana.

Joon Soo tersadar dari pingsannya, dan ketika melihat Donghae. Joon Soo pun segera memungut kembali pisaunya yang terjatuh, dan ingin menusuk Donghae dari belakang.

Sebelum itu terjadi dewa Hoo langsung menjentikan jarinya dan menjatuhkan Joon Soo, sehingga Joon Soo terjatuh mengenai batu hingga kepalanya mengalami pendarahan yang sangat banyak.

Donghae menoleh ke belakang terkejut sekaligus heran. “Kau bilang jangan melakukannya, dan jangan membahayakan manusia-”

Dewa Hoo memberi tanda agar Donghae diam, lalu dewa Hoo berlutut sambil memejamkan matanya untuk menerima hukumannya.

Donghae segera mendekati dewa Hoo.

"Sudah ku bilang, kau mengubahku. Umurku sudah sangat panjang sampai tidak bisa kuingat. Aku sudah bertemu banyak manusia, dan banyak malaikat juga. Aku selalu menjadi orang asing dan penonton. Aku hampi tidak merasakan emosi apapun. Tapi kau sungguh membuatku terbalik. Setiap kali aku melihatmu, aku merasa marah, khawatir, dan frustasi." jelas dewa Hoo dengan tenang.

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang