#9

66 6 0
                                    

Ji Woo masih tetap terpaku menatap Yoona dan Donghae dari kejauhan. Petir bergumuruh dan bercahaya dilangit. Sayap di bayangan tanah Ji Woo menghilang. Tampak kilat kemarahan di mata Ji Woo. Ji Woo kemudian pergi darisana.

Donghae melepas tautan bibirnya, Donghae tidak menyangka dengan apa yang baru saja ia lakukan.

Donghae serta Yoona sama-sama merasa canggung dan gugup.

Rintik hujan mulai turun. Donghae panik langsung bangkit berdiri dan melangkah mundur.

“Apa yang sedang kau lakukan…” tanya Yoona heran.

“Aku minta maaf.” balas Donghae, lalu ia berlari dengan cepat pergi darisana.

Donghae berusaha untuk masuk ke dalam gedung melalui salah satu jendela yang berada disana, dan mencari jalan keluar yang aman, tapi dia tidak bisa. Jadi dia pun berniat berlari berputar untuk masuk melalui pintu. Sialnya ia malah bertemu dengan anak-anak yang sedang bermain-main hujan. Donghae hendak berbalik, tapi naas ada anak-anak juga di depannya yang sedang membawa payung.

"Apa yang harus aku lakukan?" Donghae pun merasa sangat panik.

Lalu disaat itu, Donghae tertarik ke atas. Ternyata orang yang melakukan itu adalah Dewa Hoo. Beruntung dewa Hoo menerbangkannya ke atas.

"Oh terimakasih. Aku hampir saja kepergok." Donghae lalu meraba bahunya. "Sayapku!"

Untungnya saat ini Donghae berada dibawah atap sekarang.

Dewa Hoo memberi isyarat dengan tangannya. “Silahkan gunakan akal sehatmu.” ujar dewa Hoo mengingatkan.

•••

Yoona menggerutu kesal sambil berjalan di tengah guyuran hujan. "Dasar brengsek!! Dasar mesum! Fanatik!" Yoona menatap gelas anggur yang ia minum bersama Donghae sambil menangis dan menengadah ke atas memejamkan matanya. Donghae berlari meninggalkannya begitu saja disaat hujan, pikirnya marah.

Saat Yoona membuka matanya, dan melihat sebuah payung menutupinya dari hujan, Yoona pun langsung berbalik. Dan ia tampak kecewa, karena ternyata orang yang memayunginnya adalah Ji Woo.

Ji Woo lalu mengulurkan tangannya untuk mengusap wajah Yoona, tetapi Yoona langsung memalingkan wajah darinya.

"Maaf aku telat. Dimana Lee Donghae?"

Yoona diam sejenak. "Ayo pergi." Yoona melangkahkan kakinya,  dan Ji Woo mengikutinya.

Ji Woo membukakan pintu mobil untuk Yoona. Yoona masuk ke dalam dengan wajah murung. Ji Woo lalu mengambil selimut dan menyelimuti kaki Yoona.

"Aku baik-baik saja." ujar Yoona.

"Hujan di musim panas bisa membuatmu pilek. Pilek juga bisa membuatmu demam."

"Aku? Kau salah."

Ji Woo tertegun. Ingatannya kembali ke suatu masa dimana dia bercengkerama dengan seorang wanita pantai.

Flashback

Di tepi pantai. Dengan perhatian, Ji Woo memakaikan syal putih kepada seorang wanita cantik yang duduk disebelahnya. Mereka berdua bermain sambil tertawa dengan gembira. Mereka berdua tampak sangat dekat satu sama lain.

"Kau demam saat pilek. Cepatlah!" Ji Woo memakaikan syal putih tebal pada wanita itu.

"Ini mencekikku. Aku tidak suka." keluh wanita itu manja.

“Diam.” balas Ji Woo sambil memeluk bahunya dan tersenyum.

Mereka berdua tampak sangat bahagia.

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang