#14

60 6 0
                                    

Seorang penari mulai mengeluh. "Apa kita bisa tetap berada disini dan melakukan pekerjaan sukarela?"

Dan Wheein menjawab,"Menurutku Ji Woo hanya menggertak kita saja."

Lalu Jiwon ikut menimpali juga, "Daripada kita mogok tanpa melakukan apapun, maka lebih baik kita melakukan kegiatan amal seperti ini."

“Bagaimana jika kita bicarakan dengan mereka? Kita perlu berbicara dengan mereka untuk negosiasi.” ucap Geun-hye membuka suara.

“Apa kita akan pergi ke sana dengan patuh sesudah dia memberikan kita perintah? Itu sama dengan bilang bahwa kita menyerah.” jawab Wheein menanggapi sambil mengepel. Lalu tiba-tiba pel nya menabrak seseorang.

Orang yang ditabrak oleh pel Wheein tersebut adalah Yoona. Dan melihat kedatangannya, semua orang merasa heran bagaimana Yoona bisa tahu kalau mereka berada disini.

“Aku datang untuk melakukan pekerjaan sukarela. Aku kan juga bagian dari Teater Balet Fantasia.” jelas Yoona sambil tersenyum pada mereka. Lalu Yoona menggulung lengan bajunya dan mengambil sebuah kain lap. Kemudian Yoona mulai mengelap.

Melihat itu, beberapa orang tampak heran, dan beberapa orang lagi tampak tidak suka.

Wheein pun menghampiri Yoona, dan merebut kain lap yang dipegang oleh Yoona. “Jangan repot-repot. Pergilah! Sejak kapan kau melakukan sesuatu bersama kami?” tanyanya dengan ketus.

Yoona merebut kembali kain lap nya, dan menjawab dengan ramah. “Sejak sekarang. Aku ingin melakukan sesuatu bersama.”

Seorang penari yang lain mendekati Yoona. Dia tampak marah dan mau perbuat kasar, melihat itu Donghae segera ingin menjauhkannya dari Yoona. Tapi sebelum ia melakukan itu, Geun-hye telah membantu Yoona duluan. “Unnie, biarkan saja. Semakin banyak bantuan yang kita punya, semakin baik.” kata Geun-hye pada penari tersebut.

“Aku yakin, dia akan pergi menangis dalam satu jam.” balas penari tersebut dengan ketus, lalu dia menjauhi Yoona.

Selesai bersih-bersih ruangan, para penari membantu mencucikan kaki para lansia. Dan seorang lansia yang Yoona cuci kakinya itu suka bermain dan menendang- nendang air didalam baskom, sehingga percikannya mengenai wajah Yoona. Melihat itu, Donghae segera mau membantu Yoona. Sementara para penari, mereka memperhatikan dengan penasaran reaksi Yoona.

Yoona mengelap wajahnya, dan lalu tersenyum. “Apa kau menyukainya?” tanya Yoona dengan ramah. Melihat itu, Donghae tersenyum senang. Sementara yang lain tampak kecewa karena tidak sesuai harapan mereka melihat Yoona marah.

Acara selanjutnya. Menemani para lansia menari bersama. Tapi karena Yoona kurang pandai bergaul, maka ia pun hanya berdiri diam saja. Donghae pun melihatnya langsung menarik tangan Yoona ke tengah ruangan dan memperkenalkannya kepada semua orang.

Karena hanya tahu menari balet, maka Yoona pun menari balet untuk mereka. Tapi tampaknya para lansia kurang menyukainya, dan mulai menari bersama yang lain. Dengan canggung, Yoona pun cuma bisa berdiri diam saja. Dan satu- satunya orang yang bertepuk tangan untuk Yoona hanyalah Donghae.

Acara kini telah selesai, Yoona dan Donghae pun berjalan pulang ke rumah. Yoona merasa sangat lelah. Donghae menatap Yoona mulai merasa cemas, tapi Yoona langsung menyuruhnya agar jangan bicara, karena dia lelah.

Sesampainya di rumah, Yoona disambut oleh Miss Jung yang datang membawakan kue dengan lilin. “Nona, selamat!” seru Miss Jung. “Aku dengar kau memojokan asosiasi sponsor. Orang bilang semuanya punya kegunaannya, dan itu cara yang bagus untuk menggunakan emosimu. Ayo, tiup.”

Dibelakang Yoona, dengan Donghae memberikan tanda kepada Miss Jung menggunakan tangan dan tubuhnya, tanda agar Miss Jung jangan membicarakan apapun. Tapi sayangnya, Miss Jung tidak memperhatikan kode darinya, dan sibuk memuji Yoona terus.

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang