#25

37 2 0
                                    

"Kenapa dengan wajahmu? Kau menangis?"

Yoona tanpa menjawab, langsung memeluk Donghae dengan erat.

Donghae pun langsung balas memeluk Yoona.

"Aku tidak apa-apa, hanya merindukanmu." cicit Yoona pelan.

Donghae tersenyum senang, "Aku merindukanmu juga."

"Aku ingin jadi manusia. Apa ini mungkin?" batin Donghae dalam hati.

Kemudian secara perlahan pertanyaan yang ditulisnya pada kertas laporan Donghae terbakar habis.

•~•

Di dalam café. Ji Woo masih mengingat pembicaraannya barusan dengan Yoona.

"Donghae akan menghilang seperti debu."

"Aku tidak percaya. Kau pembohong, kau hanya ingin menghancurkan hubunganku dengan Donghae." Yoona menatap tajam Ji Woo. "Aku akan pergi ke gereja untuk bertanya pada seseorang."

Sebelum Yoona bangkit dari duduknya, Ji Woo mengeluarkan sapu tangan tanda malaikat miliknya. "Kau paham sekarang? Itu sebabnya aku tahu banyak soal Lee Donghae."

Melihat sapu tangan tersebut, Yoona merasa sangat terkejut.

Dewa Hoo menghampiri Ji Woo yang keluar dari dalam café, "Apa yang akan kau lakukan?"

"Bukan urusanmu." ketus Ji Woo.

"Kau bilang ingin hidup. Tapi jika kau menghancurkan sesuatu yang memungkinkan kau hidup, kau juga akan mati."

"Aku melakukan ini untuk hidup. Aku tidak tahu, jika aku tahu ada yang memberitahuku, aku tidak akan pernah pergi ke gereja dengan Seol Hee. Jika aku harus meninggalkan Tuhan, aku akan melakukannya sendiri!" balas Ji Woo dengan nada kesal.

"Aku mengerti. Kau hanya ingin melindungi Yoona."

"Aku sama sepertimu yang mencoba untuk melindungi Donghae."

Lalu setelah itu, mereka berdua sama-sama berdiam diri.

•~•

Geun-hye membawa kopernya untuk pergi meninggalkan rumah. Dan melihat itu Tuan Choi dan Nona Choi tampak sedih, tapi Geun-hye tidak peduli.

"Itu semua untukmu. Tapi jika kau meninggalkan ibu, harus bagaimana?" tanya Nona Choi dengan sedih, sebelum anaknya sungguh keluar dari rumah.

"Jangan beralasan! Jangan memanfaatkan aku sebagai alasan ibu. Ibu hanya berusaha untuk tidak melepaskan Fantasia! Jadi, kenapa ibu memanfaatkanku? Itu semua karena keserakahan ibu! Bisakah ibu bilang, aku salah? Ibu seharusnya tidak melakukan itu. Bila ibu benar-benar peduli padaku, ibu tidak akan melakukan itu!" teriak Geun-hye.

Kemudian Geun-hye menatap ayahnya. "Ayah ingin aku menjadi baik? Karena semuanya akan kembali padaku? Jika itu semua karena aku, aku akan menghilang. Itu akan memperbaiki segalanya." Geun-hye lalu pergi keluar rumah.

Tuan Choi hanya bisa menghela nafas. Sementara Nona Choi menangis.

Geum-runa sampai di rumah tepat ketika Geun-hye keluar dari rumah membawa koper.

"Aku sudah mengetahui semuanya dari ibu bahwa Yoona datang."

Geun-hye memegang tangan kakaknya. "Kakak, katakan padaku kau tidak tahu. Katakan kau tidak tahu apa-apa yang ibu dan ayah lakukan." pinta Geun-hye berharap.

Geum-runa melepaskan tangan Geun-hye. "Masuk."

Geun-hye sadar bahwa kakaknya juga mengetahui tentang semua itu. "Kapan aku pernah meminta salah satu dari kalian untuk membunuh orang lain demi aku? Itu sesuatu yang sangat mengerikan." ucap Geun-hye dengan sedih.

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang