#10

93 5 0
                                    

Donghae datang ke ruangan latihan.

Donghae berdiri sementara Yoona berjalan mengelilinginya.

"Kau ingin aku berdiri seperti ini?" tanya Donghae.

"Jangan katakan apapun dan berdiri saja!"

Yoona menyalakan musik. Yoona menari dengan berpegangan pada bahu Donghae. Yoona berlenggok, berputar mengelilingi Donghae. Donghae hanya berdiri diam seperti patung. Merasakan itu, Donghae merasa sangat gugup, tangannya terasa seperti ingin menyentuh Yoona, tapi dia menahan dirinya. Wajah Donghae begitu tegang saat wajah Yoona begitu dekat dengannya. Sementara Yoona diam-diam mengamatinya.

Ketika mata Donghae dan Yoona berdekatan, Donghae memejamkan matanya dengan erat, berusaha untuk mengendalikan dirinya sendiri. Karena entah mengapa, suara detak jantungnya terdengar begitu keras di dalam telingannya sendiri. Hingga akhirnya Donghae merasa tidak tahan lagi.

“Satu… satu detik!” pinta Donghae  dengan gagap. Lalu dengan masih memejamkan matanya, dia melangkah mundur "Sebentar." ucap Donghae lalu pergi keluar dari dalam ruangan.

“Hei!” teriak Yoona.

Donghae terkejut, saat dia membuka pintu dan Miss Jung sudah berdiri didepannya. Tapi dengan sikap biasa, Miss Jung mengabaikan keterkejutan Donghae.

"Ada tamu." singkat Miss Jung lalu pergi.

Ji Woo masuk dan memeriksa ruangan latihan Yoona. "Suhu dan kelembabannya bagus. Cermin juga bersih. Cahaya yang masuk ke dalam ruangan, begitu terang dan itu sangat bagus."

“Apakah kau disini untuk mengawasiku?” tanya Yoona.

"Aku datang karena ingin melihatmu." ungkap Ji Woo.

Donghae langsung menunjukkan ekspresi tidak sukanya.

"Aku mengkhawatirkan tempat dan lingkungan tempatmu berlatih." sambung Ji Woo. "Kau sungguh tidak butuh pelatih atau tukang pijat? Aku tetap khawatir kau melakukan ini sendirian."

"Aku tidak sendirian." Yoona menunjuk Donghae yang berdiri menempel di tembok. "Ada dia. Dan Miss Jung. Bahkan jika aku sendirian aku bisa mengurusnya."

Ji Woo mengangguk mengerti. "Fantasia's Night dijadwalkan dalam dua minggu. Biarkan kami memutuskan bagaimana kau akan berpartisipasi tergantung kondisimu dalam seminggu. Kami akan melihat apa kau akan berada di sana sebagai balerina, atau sebagai ketua yayasan."

"Itu cara yang panjang untuk  mengatakan bahwa aku harus bersiap." balas Yoona.

"Maaf sudah menyita banyak waktumu. Aku pergi," pamit Ji Woo sebelum pergi Ji Woo mengajak Donghae untuk berbicara berdua dengannya ditempat lain. 

Ji Woo dan Donghae bicara berdua di dekat pinggir sungai.

"Ada apa? Aku harus segera kembali."

Tanpa basa-basi Ji Woo meraih kerah baju Donghae dan menyudutkannya ke tepian pagar.

"Apa yang kau lakukan?" Donghae terkejut menatap Ji Woo.

"Kau siapa? Biarkan aku tanya lagi, siapa kau sebelumnya? Apa kau mencoba mendekatiku terlebih dahulu untuk melihat bagaimana perasaan Yoona? Apa kau menghiburku dengan bilang kau akan membantu hanya untuk mengkhianatiku nanti?"

Donghae jelas bingung ingin menjawab apa.

Flashback

Sebelum Donghae keluar dari ruang latihan, Ji Woo sudah ada di depan dan memperhatikan Yoona latihan. Ketika Yoona sedang berlatih menari dengan berpegangan pada bahu Donghae. Dari luar Ji Woo melihat semua itu. Dan disaat itu yang tampak olehnya adalah wajah Donghae yang tampak gugup serta senang, ketika Yoona menyentuh bahunya. Dan melihat itu, rahang Ji Woo mengeras dan mengepalkan tangannya merasa marah.

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang